BMKG memprediksi cuaca ekstrem bakal berlangsung hingga 5 hari ke depan. Tak hanya di Surabaya, namun cuaca ekstrem ini berpotensi terjadi di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
Kepala Stasiun Metereologi Kelas 1 Juanda Taufiq Hermawan mengatakan, cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jatim. Ia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai berbagai potensi gangguan alam yang menyertai adanya cuaca buruk ini.
"Cuaca ekstrem di Jatim berpotensi dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi. Mulai hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es pada periode 16 sampai 21 April 2024," kata Taufiq dalam keterangannya, Rabu (17/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memperhatikan saat ini sebagian besar wilayah Jatim masih dalam masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Suhu muka laut di perairan Jatim masih hangat, mengakibatkan peningkatan pasokan uap air di atmosfer," ujarnya.
Taufiq menjelaskan, hasil analisis udara atas menunjukkan atmosfer dalam kondisi labil dan lembab. Mulai lapisan bawah hingga atas.
Selain itu, lanjut dia, terdapat gangguan gelombang atmosfer ekuatorial Rossby. Sehingga, dapat mendukung terbentuknya awan-awan konvektif yang masif di wilayah Jatim.
Maka dari itu, ia mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap peningkatan kecepatan angin dan potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan.
Ia berharap, masyarakat Jatim dapat mengantisipasi dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang.
"Kami imbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui website resmi kami," tuturnya.
(hil/dte)