TPU Keputih Surabaya Ramai Didatangi Warga Nyekar di Hari Pertama Lebaran

TPU Keputih Surabaya Ramai Didatangi Warga Nyekar di Hari Pertama Lebaran

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Rabu, 10 Apr 2024 18:21 WIB
Tradisi Nyekar Makam Kerabat Saat Lebaran
Warga nyekar di TPU Keputih (Foto: Budi Hartadi)
Surabaya -

Nyekar atau ziarah ke makam keluarga yang telah tiada menjadi tradisi bagi sebagian umat Muslim di Indonesia. Terlebih, ketika Ramadan dan Lebaran Idul Fitri tiba.

Seperti halnya yang berlangsung di Keputih Surabaya. Baik di komplek pemakaman umum maupun pemakaman COVID-19.

Dari pantauan detikJatim, peziarah memadati sejumlah kawasan di TPU Keputih Surabaya. Hampir seluruh blok atau area pemakaman dipadati peziarah. Para peziarah terlihat menaburkan bunga pada makam keluarga yang disambangi. Lalu, mendoakan bersama-sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu peziarah, Henik Nidawati mengatakan nyekar atau ziarah ke makam mendiang suaminya. Menurutnya, hal itu kerap dilakukan sejak 2017 lalu.

"Semenjak almarhum suami saya tidak ada, setiap tahun biasanya sebelum puasa Ramadan dan setelah salat Id selalu ke sini sama keluarga," kata Henik kepada detikJatim, Rabu (10/4/2024).

ADVERTISEMENT

Wanita 59 tahun itu mengaku nyekar sudah menjadi tradisi keluarga. Terlebih saat berkumpul dengan keluarga besar ketika lebaran tiba.

"Sudah tradisi, mulai jaman mbah saya dulu juga selalu diajak nyekar. Sambil mendoakan, sambil kangen-kangenan, mengenang kenangan semasa hidup," sambung wanita asal Gununganyar Surabaya yang kini tinggal di Sidoarjo itu.

Sementara itu, seorang petugas kebersihan makam TPU Keputih Surabaya Chasmin menyatakan peningkatan pengunjung sudah berlangsung sejak pekan lalu. Namun, saat ini mulai landai.

"Mulai minggu kemarin sudah ramai," tutur Chasmin.

Chasmin menyebut puluhan hingga ratusan orang peziarah bisa datang per hari. Menurutnya, jumlah peziarah jauh lebih banyak saat Ramadan dan Idul Fitri dibanding hari biasa.

"Biasanya memang kalau puasa sama sebelum atau sehari setelah Idul Fitri ramai. Setelah itu normal lagi, sepi lagi," jelasnya.




(pfr/iwd)


Hide Ads