Kabupaten dan Kota Pasuruan terendam banjir akibat meluapnya sungai-sungai besar yang meluap karena hujan lebat dan lama sejak Senin (8/4) hingga Selasa (9/4). Dua orang tewas dalam banjir ini.
Korban pertama adalah Anwar Sadad (40) warga Dusun Duyo, Desa Sukorejo, Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan. Ia tewas setelah tersengat listrik saat berusaha menyelamatkan ibunya yang terjebak banjir.
"Iya, ada korban meninggal tersengat listrik," kata Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan korban kedua seorang bayi di bawah lima tahun (balita) juga dilaporkan meninggal dunia. Korban diketahui tewas tenggelam setelah sempat hanyut.
Korban diketahui bernama Rafka (2), warga Dusun Rujak Gadung, Kelurahan Karangketug, Kota Pasuruan. Pemakaman korban bahkan harus tertunda karena banjir masih melanda.
"Satu anak tenggelam tadi pagi. Sudah dibawa ke rumah sakit. Mau dimakamkan tapi pemakaman terendam," kata Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo.
M Iqbal, tokoh pemuda Dusun Rujak Gadung menyebutkan bahwa banjir di kampungnya sudah terjadi dari Senin (8/4) pagi akibat pintu air yang bocor. Banjir semakin besar karena Sungai Welang meluap sejak Selasa (9/4) dini hari.
Kelurahan Karangketug merupakan titik terparah terdampak banjir. Ketinggian air di permukiman ada yang mencapai lebih dari 2 meter.
Diketahui bahwa banjir melanda sejumlah lokasi di Kabupaten dan Kota Pasuruan sejak Selasa (9/4) dini hari.
Banjir akibat sungai-sungai besar meluap karena hujan lebat dan lama sejak Senin (8/4). Banjir juga merendam jalur pantura.
(abq/iwd)