Resmi! Idul Fitri 1445 H Jatuh pada Rabu 10 April 2024

Kabar Nasional

Resmi! Idul Fitri 1445 H Jatuh pada Rabu 10 April 2024

Tim detikNews - detikJatim
Selasa, 09 Apr 2024 19:27 WIB
Surabaya -

Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah ditetapkan jatuh pada Rabu 10 April 2024. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyebutkan bahwa 1 Syawal jatuh besok berdasarkan hasil sidang isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) petang ini.

Sidang isbat ini digelar di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada Selasa (9/4/2023). Sidang isbat yang langsung dipimpin oleh Menag Yaqut dihadiri sejumlah pihak termasuk dari MUI, Komisi VIII Anggota DPR RI, hingga ormas Islam.

"Laporan hilal dari sejumlah daerah, hilal sudah terlihat. Forum sidang tadi bermufakat bahwa laporan rukyat sesuai dengan Imkanul Rukyat Mabims yang telah disepakati. Berdasarkan hisab hilal wilayah Indonesia disepakati bahwa 1 Syawal 1445 Hijriah jatuh pada hari Rabu tanggal 10 April 2023," ujar Yaqut dikutip dari detikNews, Kamis (20/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, penentuan Hari Raya Idul Fitri 2023 menggunakan dua metode, yakni metode hisab dan rukyat. Metode tersebut digunakan pemerintah dan juga ormas Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

Dalam hal ini, Pemerintah RI melalui Kementerian Agama (Kemenag) menggunakan gabungan antara metode hisab dan rukyat dengan mengacu pada kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) yang kemudian ditetapkan melalui sidang isbat.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Kementerian Agama RI atau Kemenag menjabarkan posisi hilal dari seluruh wilayah Indonesia dalam menetapkan 1 Syawal 1445 Hijriah atau Idul Fitri 2024. Kemenag menyebut hilal 1 Syawal 1445 Hijriah sudah memenuhi kriteria.

Tim hisab dan rukyat Kemenag yang melaporkan pemantauan posisi hilal petang ini. Kesimpulannya, hilal dapat diamati.

"Ketinggian hilalnya 6,15 derajat. Sudah cukup tinggi," kata anggota tim hisab Rukyat Kementerian Agama RI, Cecep Nurwendaya, di kantor Kementerian Agama, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (9/4/2024).

Sebagai informasi, hasil kesepakatan MABIMS (Menteri Agama Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia dan Singapura), kriteria visibilitas hilal yakni ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Cecep juga menjelaskan pengamatan hilal di beberapa wilayah di Indonesia. Dia menyebutkan data hilal di Merauke dan Sabang. Berdasarkan pemantauan itu hilal di Indonesia sore ini bisa diamati.

"Di Indonesia tinggi hilal 4,88 derajat. Ini di Merauke. Paling barat di Sabang, itu 7,63 derajat. Lalu kriteria berarti seluruh wilayah Indonesia sudah jauh di atas kriteria tinggi hilal Mabims 3 derajat," kata Cecep.

"Sehingga kalau sampai ada yang melaporkan hilal di seluruh wilayah Indonesia itu sudah bisa dikategorikan hilal yang sudah masuk kriteria," ujar Cecep.

Di Jawa Timur, hilal berhasil terlihat di Tanjung Kodok, Lamongan. Ada 3 orang tim pemantau hilal yang berhasil melihat hilal di tanjung yang berada di Kecamatan Paciran, Lamongan.

Tanjung Kodok Lamongan menjadi satu dari sejumlah titik pemantauan hilal penentuan 1 Syawal 1445 Hijriah. Tim pemantau hilal sudah melakukan pemantauan sejak Selasa (9/4/2024) sore.

Ada sejumlah orang dalam tim pemantau hilal yang melakukan pemantauan bulan sabit muda yang menjadi acuan pergantian bulan atau acuan permulaan awal bulan Hijriah.

Ketua Lembaga Falakiyah Lamongan HM Khoirul Anam sekaligus koordinator pemantau hilal menyebutkan bahwa dari sejumlah orang tim pemantau hilal yang melakukan pemantauan di Tanjung Kodok, Lamongan, ada 3 orang yang berhasil melihat hilal.

"Dari markas Tanjung Kodok yang melihat ada 3 orang dari total 250 perukyah dari bermacam lembaga. Ketiganya adalah KH Su'udul Azka dari Karanggeneng Lamongan, M Sabigul Khoir dari Jenu, Tuban, Pak Nur Hanafi dari Jenu, Tuban," ujarnya kepada detikJatim, Selasa (9/4/2024).

(dpe/dte)


Hide Ads