Hari Raya Idul Fitri adalah momen seluruh umat Islam merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Perayaan hari raya sangat disunahkan bagi umat Islam. Demi mendapatkan keberkahan di Idul Fitri, ada beberapa amalan Rasulullah SAW untuk menyambut dan merayakan hari tersebut.
Hari Raya Idul Fitri jatuh pada tanggal 1 Syawal. Diketahui, Rasulullah SAW dan umat Islam pertama kali mengadakan perayaan Hari Raya Idul Fitri pada tahun kedua Hijriyah (624 M) atau setelah Perang Badar.
Dalam beberapa riwayat dijelaskan, ada beberapa amalan yang dilakukan Rasulullah SAW untuk menyambut dan merayakan hari raya Idul Fitri. Simak selengkapnya di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
5 Amalan Rasulullah untuk Menyambut dan Merayakan Idul Fitri
Merujuk pada laman resmi Kemenag, berikut amalan yang dilakukan Rasulullah SAW dalam menyambut dan merayakan Idul Fitri:
Memperbanyak Bacaan Takbir
Nabi Muhammad SAW membaca takbir pada malam terakhir Ramadan sampai pagi hari satu Syawal. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT sebagai berikut:
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ
Artinya: "Dan sempurnakanlah bilangan Ramadhan, dan bertakbirlah kalian kepada Allah". (QS. Al-Baqarah: 185).
Takbir Idul Fitri dapat dikumandangkan di mana saja, baik di rumah, masjid, jalan, atau yang lainnya. Takbir Idul Fitri sunah dilakukan mulai dari tenggelamnya matahari pada malam satu Syawal hingga takbiratul ihram imam salat Id
Memakai Pakaian Terbaik dan Berhias
Idul Fitri merupakan waktu untuk berhias dan berpenampilan sebaik mungkin. Berhias dapat dilakukan dengan memotong kuku, membersihkan badan dan menggunakan wewangian terbaik. Pakaian yang diutamakan adalah berwarna putih.
Makan sebelum Salat Idul Fitri
Saat Idul Fitri haram bagi umat Islam untuk berpuasa. Bahkan, dalam kita-kitab fiqih dijelaskan bahwa berniat untuk tidak puasa pada hari Idul Fitri akan mendapat pahala seperti orang yang sedang puasa di hari-hari yang tidak dilarang.
Baca juga: Ini Tanda-tanda Puasa Diterima Allah SWT |
Rasulullah SAW biasanya makan kurma sebanyak tiga, lima atau tujuh biji sebelum salat Idul Fitri. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:
"Pada waktu Idul Fitri Rasulullah saw. tidak berangkat ke tempat shalat sebelum memakan beberapa buah kurma dengan jumlah yang ganjil." (HR. Ahmad dan Bukhari)
Salat Idul Fitri
Rasulullah SAW mengerjakan salat Idul Fitri bersama keluarga dan sahabat-sahabat baik laki-laki, perempuan, maupun anak-anak. Rasulullah melewati rute yang berbeda kita berangkat dan pulang dari tempat salat Idul Fitri
Sebagaimana hadis nabi :
عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ: أَمَرَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نُخْرِجَهُنَّ فِي الْفِطْرِ وَاْلأَضْحَى الْعَوَاتِقَ وَالْحُيَّضَ وَذَوَاتِ الْخُدُوْرِ، فَأَمَّا الْحُيَّضُ فَيَعْتَزِلْنَ الصَّلاَةَ وَيَشْهَدْنَ الْخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِيْنَ. قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، إِحْدَانَا لاَ يَكُوْنُ لَهَا جِلْبَابٌ؟ قَالَ: لِتُلْبِسْهَا أُخْتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا
Artinya: "Dari Ummu 'Athiyyah ia mengatakan: Rasulullah Saw memerintahkan kami untuk mengajak keluar (kaum wanita) pada (hari raya) Idul Fitri dan Idul Adha yaitu gadis-gadis, wanita yang haid, dan wanita-wanita yang dipingit. Adapun yang haid maka dia menjauhi tempat shalat dan ikut menyaksikan kebaikan dan dakwah muslimin. Aku berkata: "Wahai Rasulullah, salah seorang dari kami tidak memiliki jilbab?" Nabi menjawab: "Hendaknya saudaranya meminjamkan jilbabnya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Mengunjungi Rumah Sahabat
Saat hari raya Idul Fitri, terdapat tradisi silaturahmi yang telah ada sejak zaman Rasulullah. Ketika hari raya ini tiba, Rasulullah juga mengunjungi rumah para sahabatnya dan begitu pula sebaliknya. Mereka saling mendoakan satu sama lain.
Begitu pula dengan umat Islam saat ini. Mereka datang ke tempat sanak famili dan kerabat-kerabat terdekat untuk saling bersilaturahmi dan bermaafan.
Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detik.com.
(hil/iwd)