.webp)
Pemudik tujuan Madura kepulauan memilih mudik menggunakan kapal kayu via Pelabuhan Kalbut, Situbondo. Mereka nekat melakukan hal itu karena susah mendapat tiket online.
Mereka juga mengaku sudah mencoba melalui Pelabuhan Jangkar. Namun, hasilnya tetap sama, susah membeli lewat online. Kalaupun lewat calo, harganya terlalu mahal.
"Saya sampai dua hari nginap di Jangkar. Tapi tetap tak bisa dapat tiket," aku Ahmad Fatoni (36), seorang warga Situbondo yang hendak menyeberang ke Pulau Ra'as kepada detikJatim, Sabtu (6/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fayoni mengaku setiap membuka website atau aplikasi, selalu tertera jika tiket sudah habis. Padahal, terlihat kapal masih tampak kosong.
Akhirnya, ia dan beberapa calon penumpang lain ke Pelabuhan Kalbut dan nekat menyeberang menggunakan kapal motor kayu.
"Mungkin memang kurang aman. Tapi mau bagaimana lagi. Dari pada tak bisa pulang kampung," tuturnya.
Tak cukup sampai di situ. Kesulitan berikutnya yaitu penyeberangan dari Pelabuhan Kalbut kebanyakan tujuan ke Pulau Sapudi.
"Saya mau ke Raas. Terpaksa ya cari perahu lagi nanti, Sapudi - Raas. Yang penting bisa nyeberang saja dulu," tandasnya.
Sementara penumpang lainnya, Rahma berharap jika pembelian tiket secara online susah, setidaknya secara offline bisa lebih dipermudah.
"Kan tidak semua pemudik itu melek IT. Banyak warga yang masih gagap teknologi," tandas ibu dua anak ini.
Pantauan di Pelabuhan Kalbut, untuk menyeberang menggunakan kapal motor kayu, penumpang harus menggunakan perahu kayu terlebih dulu.
Sebab, kapal motor tersebut memang tak bisa sandar di pelabuhan kapal feri besar. Tapi parkir agak jauh dari bibir pantai.
(abq/iwd)
