.webp)
Pengunjung kawasan Alun-alun Kota Pasuruan semakin banyak setelah revitalisasi yang ditandai dengan pembangunan payung hidrolik seperti di Kota Madinah. Seiring ramainya pengunjung masalah semakin bersengkarut.
Parkir di kawasan ini dikeluhkan banyak warga. Mulai juru parkir yang tidak tertib menempatkan kendaraan, masalah getok tarif hingga tidak adanya karcis.
Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) angkat bicara. Ia meminta juru parkir lebih bisa tertib dan menjalankan tugas sesuai ketentuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk teman-teman juru parkir dan lain sebagainya, sekarang sudah banyak keluhan karena warga ditarik uang yang lebih besar dari semestinya. Saya ingin mengajak warga dan pengunjung, jika parkir minta karcisnya, bayar sesuai tarif yang ada di dalam karcis, jika tidak diberi karcis jangan mau membayar," kata Gus Ipul.
Di lain sisi, Gus Ipul juga meminta petugas yang ada di kawasan alun-alun meningkatkan disiplin dalam bekerja. Ia berharap petugas terus menegakkan aturan.
"Kepada segenap petugas, mari kita berdisiplin, mari kita tegakkan aturan," tegasnya.
Seperti diberitakan, seorang juru parkir (jukir) di Alun-alun Pasuruan mematok tarif ngawur. Pria tanpa seragam yang belakangan diketahui merupakan jukir liar itu menarik Rp 15 ribu untuk parkir mobil. Aksinya tersebut berujung viral.
(abq/iwd)
