Jelajah Mudik Ramadan 2024

Pacitan Tak Cuma Pantai, SPBU dengan Pemandangan Terindah Ada di Sini!

Aprilia Devi - detikJatim
Jumat, 05 Apr 2024 12:00 WIB
SPBU Pertamina tepat ada di depan Pantai Soge Pacitan. Foto: Aprilia Devi/detikJatim
Pacitan -

Setiap perjalanan melintasi Jawa Timur menyimpan ribuan kisah yang amat menarik. Begitupun saat singgah di Kabupaten Pacitan. Satu hal yang begitu melekat saat singgah di ujung barat daya Jawa Timur ini adalah takjub akan keindahan alamnya yang tak sabar kami bagikan untuk para pemudik.

Kota yang dikenal dengan seribu satu goa ini akan membuat detikers tak berhenti berdecak kagum saat mengunjunginya. Meskipun untuk menuju ke sana, detikers perlu melintasi jalur Ponorogo-Pacitan yang amat panjang dan berkelok-kelok.

detikers pun harus berhati-hati saat melalui jalur ini, selain ditemani pemandangan tebing dan jurang, juga akan melewati salah satu titik rawan longsor. Tepatnya di Desa Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo. Ada sebuah ruas jalan yang terkena longsor hingga ambles, tepatnya di seberang Masjid Darussalam Bukul.

Pantauan detikJatim, ruas jalan ambles itu panjangnya sekitar 50 meter. Selain itu, posisinya tepat berada di tikungan jalan, sehingga pemudik yang akan melintas harus bergantian karena hanya ada satu lajur yang bisa digunakan.

Saat terjadi kenaikan volume kendaraan, jalur ini jelas tak hanya jadi jalur rawan bencana, namun juga menjadi titik rawan kemacetan. Berdasarkan informasi yang kami himpun melalui warga sekitar bernama Tukiyo, ruas jalan itu sebelumnya sudah pernah diperbaiki, namun karena kontur tanah yang rawan longsor akhirnya pun kembali ambles.

"Sudah sempat diperbaiki tapi ambles lagi. Di sini selalu ramai, begitupun saat musim mudik Lebaran," kata Tukiyo.

Kasatlantas Polres Pacitan AKP Nur Rosid membenarkan ada sekitar 15 titik di ruas jalan Pacitan-Ponorogo yang rawan longsor dan kontur jalanannya berkelok. Pihaknya telah melakukan serangkaian upaya untuk memastikan keamanan para pemudik.

"Ada 15 titik rawan longsor yang perlu diwaspadai. Salah satunya di kawasan Tegalombo, perbatasan dengan Pacitan. Para pengendara juga perlu waspada karena jalan di samping penuh tanjakan dan tikungan. Apalagi jika malam, penerangan masih perlu dievaluasi. Namun, tidak perlu khawatir karena petugas selalu standby. Kami juga siapkan alat berat jika sewaktu-waktu terjadi longsor," kata AKP Nur Rosid saat dijumpai detikJatim di Titik Nol Pacitan,
Kamis (21/3/2024).

Jangan khawatir, saat musim mudik Lebaran 2024, petugas akan lebih disiagakan. Untuk saat ini, Satlantas Polres Pacitan juga telah melakukan evaluasi dengan pihak-pihak terkait. Dapat dipastikan kondisi jalan di Kota 1001 Goa ini sangat baik, terutama di sepanjang jalur wisata.

"Kami tentu lebih siaga saat arus mudik. Kami juga sudah survei dengan Dishub, PU, dan forum lantas untuk membenarkan kekurangan, sudah dibenahi termasuk jalan berlubang sudah dibenahi. Tinggal para pengendara hati-hati dan waspada karena sudah kami pastikan jalur wisata 90 persen kondisinya baik," tandasnya.

Percayalah, usai melalui jalur ini, Pacitan siap memanjakan mata dengan keindahan alamnya. Saking indahnya, kabupaten tempat kelahiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini sampai dijuluki Paradise of Java!

Keindahan alam pertama yang siap menyapa detikers usai terbangun dari lelapnya tidur malam adalah Sentono Gentong. Matahari pagi yang terbit dari ufuk timur serta landskap keindahan pantai dan penjuru Pacitan disuguhkan di sini. Bisa disebut ini adalah salah satu spot melihat sunrise (matahari terbit) terbaik di Jatim.

Situs wisata ini jaraknya hanya 15 menit dari pusat Kabupaten Pacitan. Tepatnya di Krajan, Desa Dadapan, Kecamatan Pringkuku. Landskap Kabupaten Pacitan benar-benar tampak membentang. Di bagian utara tampak pegunungan menghijau. Sedangkan, birunya Samudera Hindia terlihat di ujung selatannya.

Waktu yang tepat untuk datang ke sini yakni sekitar pukul 05.00 WIB. Di jam ini detikers bisa menjadi saksi indahnya matahari menampakkan diri, deburan ombak yang tenang, serta awan-awan yang menggelayut manja.

Fasilitas gardu pandang yang tersedia di sini akan menjamin kenyamanan detikers saat mengagumi keindahan pagi di Pacitan. Kemudian juga ada fasilitas lain seperti gazebo, musala, hingga kamar mandi yang mendukung untuk berlama-lama di sini.

Tak hanya menyuguhkan keindahan alam, tempat ini juga memiliki cerita legendaris tersendiri. Di sini ada tempat khusus yang dipasang pagar dengan rumah kecil beratap ijuk. Tempat itu diyakini sakral untuk prosesi ritual.

Menurut informasi dari Kepala Desa Dadapan, Ismono sempat menceritakan bahwa di tempat ini dulunya ada seseorang dari Persia diutus untuk memasang tumbal di Sentono Gentong. Namanya Syekh Barabah Al Farizi (Syekh Brubuh). Peristiwa itu disebut terjadi sekitar tahun 1.400 M. Saat itu Pulau Jawa dikenal angker sehingga belum banyak manusia yang dapat menghuninya.

Rencana menanam tumbal pun masih belum terlaksana. Berikutnya datanglah Syekh Subakir yang melanjutkan tugas. Sebelum itu, Syekh Subakir melakukan sembahyang terlebih dahulu. Tujuannya untuk mengusir roh jahat yang masih menguasai tanah Jawa khususnya di Wengker Kidul (Pacitan). Dengan begitu lahan yang ada bisa dihuni manusia seiring upaya penyebaran agama Islam.

Menarik bukan bisa berkunjung ke wisata alam dengan cerita legendarisnya? Namun ini baru awal. Pacitan tidak akan habis membuat detikers kagum. Sepanjang melintasi jalur ini, detikers akan disuguhi dengan hamparan pepohonan hijau, cocok untuk menyegarkan mata usai penat bergelut di kota. Selain itu sawah-sawah dengan teraseringnya yang bertingkat juga tampak indah.

Tak berhenti di sana, lanskap pantai yang amat indah dengan ombak menggulung juga mudah dijumpai di sini. Layaklah Pacitan dijuluki sebagai surganya Jawa Timur. Namun pastinya jangan lupa untuk menyiapkan bahan bakar yang cukup untuk berkeliling dan menikmati keindahan alam Paradise of Java.

SPBU dengan pemandangan tercantik di Jatim. Baca di halaman selanjutnya...




(irb/dte)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork