Polda Jatim sudah memetakan titik kerawanan di jalur mudik lebaran tahun 2024. Langkah antisipasi telah disiapkan, meskipun Jatim bukan menjadi daerah prioritas tujuan mudik. Ini untuk mencegah pengendara mengalami kelelahan saat memasuki wilayah Jatim.
"Kita sudah petakan kerawanan-kerawanan. Alhamdulilah Jawa Timur ini tidak menjadi perhatian yang prioritas. Karena jalurnya semuanya oke," ujar Kapolda Jawa Timur Irjen Imam Sugianto kepada wartawan di Polresta Malang Kota, Selasa (2/4/2024), malam.
Imam menyebut, ada satu titik kerawanan bagi pemudik yang melintas di tol trans Jawa, tepatnya ketika memasuki ruas tol Ngawi-Madiun. Dimana ruas tol tersebut sering mengalami kecelakaan, akibat pengemudi mengalami kelelahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hanya satu (titik rawan kecelakaan), di tol Ngawi sering terjadi kecelakaan. Karena sudah masuk titik lelah kira-kira dan menganggap Surabaya itu dekat, kemudian maunya gas pol," sebutnya.
Menurut Imam, kerawanan dapat menjadi faktor penyebab kecelakaan itulah yang nantinya akan dicegah. Dengan menyiapkan skema untuk mencegah terjadinya kecelakaan di ruas tol Ngawi-Madiun tersebut. Dengan menerjunkan personel, yang nantinya akan 'memaksa' seluruh kendaraan berbelok atau singgah di rest area. Supaya pengemudi dapat beristirahat, sebelum kemudian meneruskan perjalanan.
"Kita sudah ambil langkah-langkah untuk bertindak. Nanti akan kita taruh petugas di jalan tol itu. Nanti saudara- saudara kita yang dari arah barat, nanti akan dipaksa masuk rest area. Berhenti sebentar 5 menit, naik lagi kendaraan dan melanjutkan perjalanan ke arah timur," tuturnya.
Selain ruas tol Ngawi-Madiun, Kapolda juga menyatakan tempat-tempat rekreasi akan menjadi perhatian khusus. Harapannya, masyarakat dapat menikmati liburan bersama keluarga dengan aman dan nyaman.
"Terus setelah itu, titik-titik rawan lain adalah tempat-tempat rekreasi. Nah, Malang connecting dengan Batu itu yang nanti jadi prioritas kita. Masyarakat yang liburan setelah lebaran semoga bisa menikmati liburan dengan nyaman," ujarnya.
Imam mengungkapkan, berdasarkan data Kementerian Perhubungan setidaknya 34 juta warga diperkirakan akan melakukan mudik ke wilayah Jawa Timur tahun ini. Jumlah tersebut merupakan 16 persen dari total jumlah pemudik yang diperkirakan mencapai 193,6 juta orang.
"Kira-kira sebanyak 34 juta (mudik ke Jatim), kemarin kan dirilis sama Bapak Menteri Perhubungan ada 193,6 juta. Kurang lebih dari 71 persen jumlah penduduk Indonesia yang ke Jawa Timur itu ada 16 persen, kurang lebih 34 juta. Tapi perlu diketahui yang masuk 34 juta, yang mudik dari Jawa Timur dan keluar dari Jawa Timur atau antar kabupaten itu akan bergerak 31 juta. Jadi mudah-mudahan ada keseimbangan," ungkapnya.
Imam pun berpesan bagi para pemudik bisa menikmati selama perjalanan hingga sampai ke kampung halaman. Karena Polri telah menjamin untuk memberikan pengawalan dan pengamanan agar bisa lancar sampai tujuan.
"Pesan saya mudiknya yang dinikmati, bahagia, Pak Kapolri sudah menjamin di setiap perjalanan, masyarakat yang mudik akan selalu diberikan pengawalan yang baik, supaya dalam perjalanan lancar dan aman sampai tujuan," pungkasnya.
(abq/iwd)