Jatim diprediksi masih menjadi wilayah yang bakal dipadati pemudik tahun ini. Hal ini didasarkan pada hasil survei Kemenhub melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT).
Dalam survei Kemenhub menyebutkan jumlah pergerakan masyarakat saat musim mudik Lebaran 2024 diprediksi mencapai 193,6 juta orang atau mencapai 71,7 % dari total jumlah penduduk Indonesia. Angka tersebut meningkat dibanding pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 Juta orang.
Maka dari itu, kepolisian mulai mensosialisasikan keselamatan lalin. Hal tersebut bertujuan untuk kesiapan jelang arus mudik dan balik Idul Fitri 1445 H dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas Subdit Kamsel Ditlantas Polda Jatim Kompol E.S Narullita mengatakan berdasarkan daerah asal perjalanan terbanyak, yang tertinggi adalah Jatim. Ia menyebut sebesar 31,3 juta orang atau sekitar 16,2%.
"Mobilitas masyarakat harus dikelola dengan baik, agar dapat berjalan aman dan lancar. Siapkan langkah progresif dari permasalahan yang kerap terjadi, terutama di daerah yang berdasarkan analisis dan histori rawan terjadi kemacetan dan laka lantas," kata Narullita saat memberikan arahan kepada perwakilan pemilik hingga kru PO bus, Kamis (28/3/2024).
Hal senada disampaikan Pengawas Satuan Pelayanan Lapangan terminal Bus Purabaya Ahmad Badik menerangkan, sosialisasi dan edukasi ke awak kendaraan kali ini tak hanya berkaitan dengan keselamatan berkendara. Namun, juga terkait etika dalam berkendara
"Baik crew maupun sisi kendaraannya, kami telah berbagi materi. Dari Dishub menyampaikan keselamatan dari sisi kendaraan," ujarnya.
Apabila ada yang melanggar, ia memastikan bakal ada sanksi yang menanti sesuai perundang-undangan. Misalnya, ketika kendaraan tidak memenuhi teknis dan laik jalan, namun tetap dipaksakan.
"Misalnya kejadian pemecahan dan pelemparan kaca, akhirnya kendaraan tidak memenuhi teknis kendaraan, sanksi terberat pemberian tilang atau dikeluarkan tanpa membawa penumpang," tuturnya.
Badik menegaskan inspeksi keselamatan kendaraan rutin dilakukan setiap hari. Namun, menjelang mudik, pihaknya meningkatkan lagi di Purabaya.
"Di sini (Purabaya) menduduki peringkat pertama, karena ada 9000 kendaraan yang sudah diperiksa, kami kerjasama juga dengan Dinkes, BPJS, serta Direktorat Narkoba Polda Jatim. Total ada 107 PO yang beroperasi di seluruh Jatim, ada juga AKAP sampai ke Sumatra," jelasnya.
Sementara itu, Pengemudi PO Widji Lestari, Iswahyudi mengungkapkan ia dan para rekannya bersyukur dengan adanya sosialisasi dari BPTD dan Polda Jatim. Menurutnya selaku awak maupun kru bus, berusaha semaksimal mungkin agar tidak terjadi laka lantas di jalan.
"Apalagi laka lantas di Jatim sangat luar biasa, di jatim saja kematian ada 5239, kalau dibagi 365 berarti seharu ada 15 orang md karena laka lantas. Kesiapan armada dan kru di Jatim itu menurut data kami ada 107 perusahaan otobus dan ada 2000 kendaraan yg sudah siap, insyaallah persiapan arus mudik dan balik 2024 semuanya memenuhi syarat. apabila ada lonjakan penumpang kami siapkan kendaraan cadangan murni dan dari pariwisata," terangnya.
(abq/iwd)