RSI Surabaya Permudah Layanan Kesehatan WN Taiwan yang Kesulitan Berobat

RSI Surabaya Permudah Layanan Kesehatan WN Taiwan yang Kesulitan Berobat

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 01 Apr 2024 19:46 WIB
Isaac Chiu Director-Genereal Teto dan Dirut RSI A Yani Surabaya, dr Dodo Anondo
Isaac Chiu Director-Genereal Teto dan Dirut RSI A Yani Surabaya, dr Dodo Anondo (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Rumah Sakit Islam (RSI) Ahmad Yani, Surabaya dan Taipei economic trade and office (Teto) melakukan penandatanganan MoU. Kerjasama ini terkait dengan pelayanan kesehatan untuk Warga Negara (WN) Taiwan yang bekerja di Indonesia khususnya Jatim.

Isaac Chiu, Director-Genereal Teto mengatakan saat ini tercatat ada 120 perusahaan yang berdomisili di Jatim. Karena hal ini, mereka akan mendapatkan jaminan pengobatan dan kesehatan.

"Di RSI AYani karena di Jawa Timur memiliki kurang lebih 120 pengusaha Taiwan atau perusahaan yang ada di sini. Mereka memerlukan pengobatan. Mereka juga kebanyakan investor yang berhasil, tapi ada beberapa secara ekonomi kurang bagus di sini," kata Isaac di RSI A Yani, Senin (1/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Isac mengungkapkan selama ini kendala WN Taiwan yakni soal layanan kesehatan. Hal ini karena mereka mengalami kesulitan ekonomi. Sedangkan pemilihan RSI karena dinilai pelayanannya serta fasilitas teknologi yang cukup baik.

"Contoh yang lalu, ada warga negara Taiwan sedang kesusahan untuk berobat tidak ada uang. Kami berterima kasih yang membantu hal ini dan mempertemukan dengan RSI A Yani. Diharapkan ke depannya misalnya ada karyawan Taiwan butuh pengobatan dapat berobat di sini," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara, Dirut RSI A Yani Surabaya, dr Dodo Anondo mengatakan pihaknya ingin berkontribusi dalam membantu pelayanan kesehatan untuk pekerja Taiwan di Jatim. Oleh karena itu dilakukan MoU terkait dengan pelayanan kesehatan untuk pekerja Taiwan, khususnya di Jatim.

"Kita siapkan permintaan dari Teto, salah satu kantor perdagangan ekonomi yang ada di Indonesia. Di sini juga ada perkumpulan bisnis yang mengatur perjanjian kerja sama ini. Juga menyangkut pendidikan, pelatihan yang ada di Taiwan. RSI nantinya bisa mengirim karyawan untuk melakukan pengembangan RS, juga dari Taiwan saling memberikan dukungan untuk RS," kata Dodo.

Kerja sama ini disebut sangat bermakna, selain memberikan pelayanan kesehatan juga dapat menjalin peningkatan pengetahuan. Khususnya dalam perawatan yang dilakukan oleh para tenaga kesehatan.

"Pelatihan yang dilaksanakan bisa macam-macam, terkait pengembangan RS, meningkatkan pengetahuan para dokter, pengetahuan perawat dan pendidikan pelayanan service acculance RS ini," pungkasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads