DPRD Kota Surabaya mengapresiasi langkah cepat dan tanggap Pemkot Surabaya dalam penanganan banjir. Wilayah yang jadi langganan banjir kini perlahan menurun.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Laila Mufidah menyebut, pada tahun ini skala banjir di Kota Surabaya makin menurun. Harus diakui secara bertahap upaya Pemkot Surabaya menanggulangi banjir makin kelihatan.
Wilayah yang sebelumnya menjadi langganan banjir sudah terbebas dari banjir. Salah satunya yang mengejutkan adalah Surabaya Barat yang musim hujan tahun ini dilanda banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu segala upaya sudah dilakukan agar banjir itu tidak terulang. Upaya itu untuk memberikan kenyamanan warga Kota Surabaya.
"Banjir memang menjadi momok tahunan Surabaya. Skalanya menurun kok. Genangan banjir berkurang dan durasinya juga tidak lama. Semoga impian Surabaya bebas banjir bisa terwujud sepenuhnya. Kita dukung upaya Surabaya bebas banjir ini," kata Laila Mufidah, Rabu (27/3/2024).
Untuk itu, Laila Mufidah terus mendorong agar Pemkot Surabaya melakukan optimalisasi penanganan banjir.
Berdasarkan data penanganan banjir, Pemkot Surabaya hingga saat ini sudah membangun saluran air hingga 109.506,722 meter. Semua tersebar di seluruh wilayah. Termasuk tingkat kampung.
Oleh karena itu, menunjang kelancaran saluran saat terjadi genangan, Pemkot hingga saat ini sudah membangun total 75 lokasi rumah pompa. Setiap saat rumah pompa ini bekerja mempercepat gerakan air di saluran menuju saluran buangan hingga laut.
"Saya dengar juga dibangun 7 rumah pompa baru. Ini juga menjadi jawaban atas upaya serius Pemkot menanggulangi banjir. Harapan kita semua semoga banjir makin jarang ditemukan di Surabaya," ungkap Laila.
Sementara itu, saat ini ada 7 rumah pompa baru yang telah dibangun oleh Pemkot Surabaya. Di antaranya ialah Rumah Pompa Undaan, Rumah Pompa Gresikan, Rumah Pompa Merr, Rumah Pompa Bulak, Rumah Pompa Kebraon, Rumah Pompa Bozem Aquatic, dan Rumah Pompa Bukit Barisan.
(hil/dte)