KA dari Pasar Turi Terlambat 2-3 Jam Imbas Banjir Semarang, KAI Minta Maaf

KA dari Pasar Turi Terlambat 2-3 Jam Imbas Banjir Semarang, KAI Minta Maaf

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 15 Mar 2024 14:26 WIB
stasiun pasar turi
Stasiun Surabaya Pasar Turi. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Sejumlah perjalanan Kereta Api (KA) jarak jauh dengan keberangkatan Stasiun Pasar Turi Surabaya masih belum normal. KA mengalami keterlambatan imbas banjir yang menggenangi rel di Daop 4 Semarang sejak Rabu (13/3). KAI Daop 8 pun meminta maaf atas terlambatnya sejumlah perjalanan KA.

KA dari Pasar Turi dengan tujuan Bandung maupun Jakarta yang sedianya lewat jalur utara harus memutar lebih jauh ke jalur selatan. Imbasnya, waktu tempuh perjalanan KA jadi lebih panjang.

"Akibatnya, beberapa KA yang mengalami penambahan waktu tempuh sekitar 2-3 jam dari jadwal yang seharusnya. KAI Daop 8 Surabaya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas keterlambatan kedatangan akibat menggunakan perubahan pola operasi memutar," jelas Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif, Jumat (15/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luqman menerangkan, sampai saat ini petugas Daop 4 Semarang masih berusaha menormalisasi jalur KA.

Hari ini terdapat 6 KA jarak jauh yang terlambat tiba di Stasiun Pasar Turi. Yakni KA Sembrani, KA Gumarang, KA Pandalungan, KA Jayabaya, KA Kertajaya, dan KA Harina.

ADVERTISEMENT

Sedangkan 2 KA jarak jauh batal berangkat dari Stasiun Pasar Turi hari ini. Kedua KA itu adalah KA Ambarawa Ekspres (Surabaya Pasar Turi-Semarang Poncol) dan KA Airlangga (Surabaya Pasar Turi-Jakarta Pasar Senen).

Sesuai aturan service recovery yang berlaku ada kompensasi bagi penumpang. Mulai dari pemberian snack makanan dan minuman, pembatalan tiket 100% di luar bea pesan hingga H+7, hingga pelanggan yang dialihkan perjalanannya menggunakan moda transportasi bus atau KA lainnya.

"Para calon pelanggan yang mengalami dampak gangguan operasional ini telah diberitahukan adanya perubahan pola operasi tersebut melalui SMS atau WhatsApp blast," tutur Luqman.




(hil/dte)


Hide Ads