"Jumlah itu lebih kecil dari periode yang sama tahun lalu," kata Kepala Dinkes Kota Pasuruan Shierly Marlena, Rabu (27/3/2024).
Shierly merinci pada Januari ada 3 kasus, Februari 6 kasus dan Maret 6 kasus. Shierly berharap tren bulanan itu bisa turun.
"Kasus DBD bisa dikendalikan. Semoga tetap aman," jelasnya.
Kasus DBD di Kota Pasuruan menurun dua tahun terakhir. Pada tahun 2022, jumlah kasus mencapai 251, dan pada tahun 2023 menurun drastis 65 kasus.
Dinkes telah melakukan langkah-langkah pencegahan dini, termasuk Gerakan Bulan Bakti Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di setiap wilayah. Menurut Shierly, kerja sama dari semua pihak sangat penting dalam upaya pencegahan DBD.
"Semua harus kerja sama menerapkan prinsip 3M, menguras, menutup, dan memanfaatkan daur ulang barang bekas serta abatisasi," terang Shierly.
(abq/iwd)