11 Remaja di Blitar Diciduk Polisi saat Hendak Perang Sarung

11 Remaja di Blitar Diciduk Polisi saat Hendak Perang Sarung

Fima Purwanti - detikJatim
Rabu, 27 Mar 2024 05:00 WIB
Polres Blitar Kota
Kasi Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar -

Sebelas remaja di Kabupaten Blitar diciduk polisi saat hendak melakukan perang sarung di wilayah Kecamatan Srengat. Sejumlah barang bukti berupa benda tajam turut diamankan. Kini, 11 remaja itu tengah dilakukan pembinaan di Polres Blitar Kota.

Kasi Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar membenarkan adanya sejumlah remaja yang dibawa ke Mapolres Blitar Kota. Mereka diciduk saat akan perang sarung, pada Selasa dini hari. Sebelumnya, perang sarung itu telah diumumkan oleh sebuah akun media sosial.

"Sebelumnya tim Humas dan Satreskrim Polres Blitar Kota melakukan patroli siber, didapati akun medsos hendak melakukan perang sarung. Kemudian ditindaklanjuti dengan patroli, menyisir wilayah hingga Kecamatan Srengat dan Kecamatan Wonodadi, Blitar," terangnya kepada detikJatim, Selasa (26/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya, Kata Samsul, tim patroli mendapati gerombolan sejumlah remaja di pinggir jalan raya Kecamatan Srengat. Saat digeledah, polisi menemukan sejumlah barang bukti. Diantaranya, sejumlah sarung, ruyung, palu, batu dan sebuah sajam (senjata tajam).

"Tim menemukan gerombolan anak muda yang diduga akan melakukan perang sarung. Saat dilakukan penggeledahan, benar ditemukan sejumlah barang bukti. Termasuk ruyung, palu sampai sebuah sajam kecil," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sekitar 11 remaja tersebut dibawa ke Polres Blitar Kota untuk pemeriksaan lebih lanjut. Remaja yang masih berusia sekitar 15-20 tahun itu diberikan dimintai keterangan, hingga dipanggil orangtuanya.

Meski demikian, lanjut Samsul, 11 remaja itu tidak ditahan. Namun, diharuskan untuk wajib lapor satu minggu sekali. Hingga saat ini, meraka masih dilakukan pembinaan di Mapolres Blitar Kota.

"Tidak ditahan, tapi wajib lapor seminggu sekali. Kemudian dilakukan pembinaan, dan juga kami mengimbau orang tua dan masyarakat memperhatikan keberadaan atau kegiatan anak - anaknya saat malam hari, agar tidak terlibat perang sarung dan sebagainya saat ramadan," pungkasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads