Bedanya Paskah Yahudi dengan Paskah Kristen

Bedanya Paskah Yahudi dengan Paskah Kristen

Albert Benjamin Febrian Purba - detikJatim
Selasa, 26 Mar 2024 14:55 WIB
Hari Paskah
Ilustrasi Hari Paskah (Foto: iStock)
Surabaya -

Saat mendengar kata Paskah, mayoritas masyarakat di Indonesia akan menganggapnya sebagai hari raya umat Kristen untuk memperingati kebangkitan Yesus Kristus. Namun, nyatanya Hari Paskah juga dirayakan orang Yahudi dengan perbedaan makna dan perayaan yang cukup signifikan.

Dalam bahasa Indonesia, kedua hari raya ini sama-sama disebut sebagai 'Paskah'. Tidak dengan bahasa Inggris, Hari Paskah memiliki penyebutan yang berbeda, yaitu "Passover" untuk Paskah Yahudi dan "Easter" untuk Paskah Kristen.

Meskipun memiliki banyak perbedaan, tetapi keduanya merayakan peristiwa yang serupa, yakni pembebasan dari penindasan dan pembaharuan kehidupan. Lantas, apa bedanya Paskah Yahudi dan Paskah Kristen?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Paskah Yahudi

Melansir laman Artzabox, Paskah Yahudi yang juga dikenal sebagai Pesach merupakan perayaan agama Yahudi yang berlangsung pada tanggal 15 hingga 21/22 Nisan dalam kalender Yahudi. Tahun ini, perayaan tersebut jatuh pada 22-30 April 2024.

Nama ini berasal dari domba Paskah, yang disembelih orang Yahudi untuk menghindari wabah kesepuluh. Paskah berasal dari cerita wabah dalam Alkitab dan diperingati untuk mengenang pembebasan budak Yahudi dari Mesir.

ADVERTISEMENT

Salah satu wabah yang terjadi adalah kematian setiap anak sulung, termasuk hewan ternak, saat malaikat maut melintasi rumah-rumah di Mesir. Namun, orang-orang Yahudi yang mengikuti perintah untuk menyembelih domba dan mengoleskan darahnya di atas pintu rumah mereka, diberi jaminan malaikat maut akan melewati rumah mereka tanpa membunuh anak sulung mereka.

Paskah Yahudi dirayakan selama tujuh sampai delapan hari. Seder Paskah adalah sebuah acara makan yang dirayakan pada hari pertama Paskah. Keluarga berkumpul untuk makan, minum anggur, dan berdoa.

Istilah 'seder' berarti tata tertib, mengacu pada urutan yang dijelaskan dalam Haggadah, yaitu teks Yahudi yang menjelaskan tata cara perayaan Paskah. Membacakan Haggadah kepada anak-anak merupakan bagian penting dari perayaan tersebut, sebagaimana yang dinyatakan dalam kitab suci:

"Pada hari itu harus kau beritahukan kepada anakmu laki-laki: Ibadah ini adalah karena mengingat apa yang dibuat Tuhan kepadaku pada waktu aku keluar dari Mesir." (Keluaran 13:8, TB)

Paskah Kristen

Paskah menjadi hari penting umat Kristen yang memperingati kebangkitan Yesus Kristus dari kematian. Perayaan Paskah ini hanya berlangsung selama satu hari, jatuh pada Minggu pertama setelah bulan purnama pertama pasca ekuinoks musim semi. Tahun ini, Minggu Paskah diperingati pada 31 Maret 2024.

Sebagian orang juga merayakan Jumat sebelumnya sebagai bagian dari perayaan ini. Ada sejumlah tanggal penting terkait perayaan Paskah. Minggu Palma misalnya, merupakan hari Minggu sebelum Paskah yang merayakan kedatangan Yesus di Yerusalem dengan menaiki seekor keledai sambil diterima kerumunan yang melemparkan daun-daun palma di jalannya.

Lalu ada Kamis Putih yang memperingati Perjamuan Terakhir Yesus dengan murid-murid-Nya, sebuah makan Paskah yang juga disebut sebagai seder Pesach terakhir Yesus. Kemudian Jumat Agung, menjadi waktu untuk mengenang hari ketika Yesus sengsara dan disalibkan.

Terakhir tentunya, Minggu Paskah yang menjadi momen puncak perayaan ini. Di mana, umat Kristen merayakan kebangkitan Kristus dari kematian, sesuai dengan yang dinyatakan dalam Alkitab:

"Tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: 'Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia'." (Markus 16:6, TB)

Dalam kedua tradisi, Paskah menjadi momen penting yang memperkuat makna kebebasan dan perubahan dalam keyakinan masing-masing. Meskipun memiliki akar sejarah yang serupa, namun nyatanya Paskah Yahudi dan Paskah Kristen merupakan tradisi yang terpisah.

Artikel ini ditulis oleh Albert Benjamin Febrian Purba, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads