Kabupaten Blitar merupakan satu dari 38 kabupaten atau kota yang terletak di Jawa Timur. Kabupaten yang lahir 5 Agustus 1324 ini memiliki lambang yang berbentuk segi lima dengan latar belakang berwarna hitam.
Lambang daerah Kabupaten Blitar terdiri dari 9 elemen dengan bentuk, jenis, dan maknanya masing-masing. Berikut arti dan makna yang terkandung dalam lambang Kabupaten Blitar, dilansir dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Blitar.
Arti dan Makna Logo Kabupaten Blitar
Bentuk Segi Lima
Bentuk keseluruhan yang berupa segi lima menggambarkan tidak hanya struktur geometris, tetapi juga melambangkan Pancasila, landasan negara yang mempersatukan beragam keberagaman. Pancasila bukan hanya ideologi, tetapi juga cerminan dari kesatuan dalam keberagaman yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Blitar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Candi Penataran
Candi Penataran yang diabadikan dalam logo mencerminkan kejayaan masa lalu, masa keemasan Majapahit yang mengukir kebudayaan yang luhur. Sebagai warisan budaya yang tak ternilai, candi menjadi penanda kejayaan dan kearifan nenek moyang, menjadi cerminan kebesaran dan keagungan masa lampau.
Keris Pusaka
Keris Pusaka, lambang semangat dan keberanian, menjadi simbol jiwa kepahlawanan rakyat Blitar. Dari zaman dahulu hingga kini, semangat berjuang dan melawan terus mengalir dalam darah mereka, memperkuat tekad untuk menghadapi tantangan zaman.
Sungai Brantas Berwarna Biru di Atas Dasar Warna Hijau dan Kuning
Sungai Brantas yang membelah Blitar menjadi dua bagian, melambangkan kemakmuran yang berbeda di setiap sisinya. Di satu sisi sungai, daerah yang makmur, sedangkan di sisi lain, daerah yang masih berjuang untuk mencapai kesejahteraan yang sama. Sungai menjadi saksi bisu perjalanan panjang menuju kemajuan.
Pangkal Keris dengan Bentuk Gunung dan Api yang Menyala
Pangkal keris yang menyerupai gunung dengan api yang menyala mewakili kedinamisan dan ketekunan masyarakat Blitar. Mereka tidak pernah menyerah dalam menghadapi cobaan, bahkan semakin berkobar semangatnya di saat-saat sulit, menandakan ketangguhan dan keberanian yang tak kenal lelah.
Pohon Beringin
Pohon beringin, simbol pengayoman pemerintahan, menggambarkan harapan masyarakat akan keadilan. Dalam naungan pohon beringin, diharapkan setiap warga dapat merasakan keamanan dan perlindungan dari pemerintah.
Segi Lima di Tengah Warna Biru Muda
Segi lima yang terletak di tengah-tengah warna biru muda mencitrakan kegotongroyongan dalam suasana aman dan damai. Keharmonisan dalam keragaman menjadi kekuatan yang membangun Kabupaten Blitar menjadi tempat yang nyaman bagi setiap individu.
Padi dan Kapas
Simbol padi dan kapas memperkuat makna kemakmuran, mengingatkan pada cita-cita revolusi untuk mencapai kesejahteraan bagi semua. Dalam setiap tangkainya, terpatri semangat untuk terus berjuang menuju masa depan yang lebih baik. Kapas berjumlah 8 dan butir padi yang berjumlah 17 sebagai pengingat akan semangat revolusi 17 Agustus 1945.
Pita Dwiwarna dengan Bintang Emas di Atas
Pita dwiwarna dengan bintang emas bersudut lima di atas dasar, menjadi lambang jiwa kepemimpinan yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam setiap langkahnya, pemimpin diharapkan senantiasa mengemban amanah dengan penuh kesadaran akan perannya yang suci.
Kekayaan filosofis dari setiap elemen yang terpatri dalam logo Kabupaten Blitar menyiratkan semangat, keberanian, keadilan, dan kemakmuran yang menjadi landasan kuat bagi perkembangan masyarakatnya. Semangat ini, seakan menjadi bintang yang terus menerangi perjalanan panjang menuju masa depan yang gemilang bagi Kabupaten Blitar.
Artikel ini ditulis oleh Albert Benjamin Febrian Purba, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/fat)