Bayi laki-laki dibuang ibunya di teras rumah Buaman (59) warga Dusun/Desa Purworejo, Pungging, Mojokerto. Saat ini, bayi tersebut masih mendapatkan perawatan intensif di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSUD Prof dr Soekandar. Ternyata, ada beberapa keluarga yang ingin mengadopsi bayi tersebut.
Perawatan bayi laki-laki ini di bawah tanggung jawab dr Anggono Ratma Arfianto selaku Plt Wakil Direktur Pelayanan RSUD Prof dr Soekandar.
dr Anggono mengatakan, sudah ada beberapa keluarga yang tertarik mengadopsi bayi laki-laki ini. Namun karena bayi dalam tahap observasi di ruangan NICU, pihaknya belum mengizinkan keluarga-keluarga itu menjenguk si bayi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami belum bisa mempertontonkan bayi ini secara fisik. Jadi, sementara kami tutup dulu kemungkinan bayi ini dilihat langsung," kata dr Anggono, Minggu (24/3/2024).
dr Anggono memastikan bayi itu dalam kondisi sehat dan bugar. Meski sehat, lanjut dr Anggono, bayi itu dirawat di ruangan NICU RSUD Prof dr Soekandar. Pihaknya ingin memantau kemungkinan bayi mengalami infeksi dan gawat napas. Pasalnya, bayi ditemukan di dalam kardus yang diletakkan di teras rumah warga.
"Tak menutup kemungkinan karena ketemunya dalam kondisi khusus, kami khawatir ada infeksi di dalam tubuhnya yang belum tampak. Maka bayi ini kami monitoring. Gawat napas ini misalnya tiba-tiba mengalami sesak, mengalami gangguan ventilasi oksigenasi dalam paru-parunya," terangnya.
Anggono menjelaskan, observasi kondisi bayi setidaknya akan dilakukan selama 5x24 jam di ruangan NICU. Ketika kondisinya dipastikan benar-benar sehat, barulah bayi laki-laki itu bisa dirawat secara mandiri. Hanya saja karena belum ada keluarga yang bisa merawat, bayi ini akan dirawat di RSUD Prof dr Soekandar.
"Karena memang salah satu syarat untuk perawatan bayi mandiri adalah ada keluarga yang bisa merawatnya dengan baik. Karena tidak ada keluarga yang bisa merawat, kami menjadi keluarga sementara," jelasnya.
Ia pun membeberkan kondisi bayi secara keseluruhan. "Kondisi bayi hari ini gerak tangis cukup, reflek hisap telan baik, BAB dan BAK dalam batas normal, tanda atau gejala infeksi tidak tampak," kata dr Anggono kepada detikJatim.
Terlebih lagi, menurut dr Anggono, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati maupun Polres Mojokerto menitipkan bayi tersebut di RSUD Prof dr Soekandar. Sehingga biaya perawatan bayi ditanggung penuh rumah sakit milik Pemkab Mojokerto tersebut.
"Kalau biaya, karena tidak ada yang bertanggungjawab terhadap bayi ini, ya kami terapkan mekanisme bantuan khusus dari rumah sakit untuk bayi ini," tegasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Imam Mujali menjelaskan kasus penemuan bayi itu saat ini diselidiki Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA). Sejauh ini pihaknya masih memeriksa sejumlah saksi di lokasi penemuan bayi, termasuk Buaman yang menemukan bayi laki-laki tersebut.
"Kalau orang tua bayi ditemukan, kami proses hukum. Karena pidananya jelas ada, yaitu penelantaran anak di bawah umur," jelasnya kepada detikJatim, Minggu (24/3/2024).
Setelah ditemukan Buaman, bayi laki-laki yang baru berusia 3 hari itu dibawa ke RSUD Prof dr Soekandar. Kondisinya dipastikan bugar dan sehat. Menurut Imam, penanganan bayi dilakukan oleh Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto.
"Penanganan bayi diserahkan ke Dinsos," tegasnya.
Sebelumnya, Buaman menemukan bayi laki-laki itu di dalam kardus yang diletakkan di teras rumahnya pada Jumat (22/3/2024) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Bayi masih memakai baju lengkap dan selimut.
Di sebelahnya terdapat tas berisi perlengkapan bayi dan surat wasiat yang nampaknya ditulis tangan oleh ibu si bayi. Berikut isi surat wasiat yang ditinggalkan bersama bayi malang tersebut.
Nama: Ashraf Hamzah Zaki Putra
Lahir: 19 Maret 2024 pukul 19.03
Tolong jaga anak ini dengan baik.
Maaf karna belum bisa rawat anak ini dikarenakan kami tidak punya biaya untuknya.
Berat sekali saya melepasnya.
"Maafin mama ya sayang, mama tidak punya apa apa untuk kamu bertahan hidup, mama sedang di posisi sangat sulit untuk bertahan makan pun mama masih tidak mampu untuk tiga kali sehari, mama sayang sekali dengan Ashraf,"
"Tolong jaga anak ini ya,"
"Saya mohon maaf sekali,"
Terima kasih banyak.
(hil/fat)