Earth Hour Surabaya kembali menggelar aksi pemadaman listrik secara massal selama 60 menit pada Sabtu (23/3/2024) pukul 20.30 - 21.30 WIB. Acara tahunan ini digelar di Taman Prestasi Surabaya untuk mengajak Masyarakat Kota Pahlawan peduli terhadap perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia.
Tema besar yang diusung Earth Hour Global adalah Switch off & Give an hour for Earth. Di Surabaya sendiri, Koordinator Kota Earth Hour Surabaya, Adriani Valianda Tobing (30) mengatakan komunitasnya mengusung tema #Suro4Earth yang berarti melakukan sesuatu untuk bumi.
"Suro itu dalam bahasa (Melayu) Makasar terminologinya itu artinya doing something atau melakukan sesuatu. Jadi kalau kita bilang Suro4Earth, berarti doing something for earth," kata Adriani kepada detikJatim di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suro kan juga termasuk icon Kota Surabaya nih yaitu ikan hiu. Sebenernya (Suro4Earth) itu singkatan (dari) Surabaya Green Hour for Earth. Jadi (maknanya) apa yang dilakukan semua temen-temen di Surabaya dalam gerakan Earth Hour untuk menyelamatkan bumi," sambungnya.
Adriani mengaku ada beberapa pihak yang turut berkolaborasi dengan Earth Hour Surabaya untuk memadamkan listrik. Selain itu, ada pula sekolah-sekolah yang turut berpartisipasi dengan membuat poster bertema Earth Hour.
"Ada 8-9 hotel (yang berkolaborasi dengan Earth Hour Surabaya)," ujar Andriani.
"Karena pada dasarnya gerakan ini untuk semua orang, meskipun tidak berkolaborasi dengan kami, ada juga sekolah yang melakukan gerakan Earth Hour dengan membuat poster sebagai tugas sekolah," pungkasnya.
Baca juga: 5 Animasi Berlatar Belakang Bencana Alam |
Salah satu peserta, Akbar Fakhri Rahman (18) mengaku tertarik mengikuti acara ini karena membawa dampak positif bagi lingkungan. Ia yang dari kecil diberikan pendidikan cinta lingkungan oleh orang tuanya, bahkan menginginkan acara seperti ini bisa digelar setiap bulan.
"Saya memang dari kecil disuruh sama ibu saya untuk tetap menjaga lingkungan, karena perbuatan hal-hal kecil itu dapat membantu bumi kita," kata Akbar kepada detikJatim.
"Kalau bisa digelar sebulan sekali. Karena acara-acara seperti ini bisa membuat orang-orang sadar akan melestarikan lingkungan yang ada," tambahnya.
(abq/iwd)