Seorang pengemis di Kediri bernama Roisah (70) meninggal 7 hari yang lalu. Yang mengagetkan, Mbah Roisah ternyata meninggalkan uang hasil mengemis yang jumlahnya tak diduga, lebih dari Rp 200 juta.
Cerita Mbah Roisah meninggalkan harta hasil mengemis sebanyak ratusan juga itu diceritakan oleh anaknya kepada pemerintah desa. Uang recehan tersebut ditemukan di rumah Mbah Roisah di Desa Dukuh, Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.
Uang itu ditemukan di tumpukan kaleng dan puluhan tas ransel yang berisi uang ratusan juta rupiah. Bahkan, sampai hari ini proses penghitungan uang Mbah Roisah belum rampung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasi Pelayanan Pemerintah Desa Dukuh Manon Kusiroto mengatakan Mbah Roisah meninggal di rumah cucunya di Desa Slemanan, Udanawu, Kabupaten Blitar, pada Sabtu (16/3). Sementara uang ratusan juta itu itu baru diketahui setelah kerabat membuka rumah Mbah Roisah.
![]() |
"Di dalam rumahnya ada tumpukan kaleng, tas-tas isinya uang kertas. Di kaleng ada uang logam. Kalengnya ada 50-an lebih. Mulai dilakukan penghitungan oleh saudaranya sama ketua RT setempat. Jumlah pastinya belum, karena sampai saat ini masih dihitung. Sudah mencapai ratusan juta. Insyaallah lebih Rp 200 juta," ujar Manon kepada detikJatim, Kamis (21/3/2024).
Manon mengatakan awalnya tidak ada yang mengetahui apabila Mbah Roisah memiliki harta dalam jumlah besar. Rumahnya selalu dalam kondisi kosong ditinggal pergi mengemis. Dia biasanya meminta-minta di kawasan Ngadiluwih.
"Di dalam rumah itu kan kosong, karena dia sendiri yang tinggal. Rumah itu tidak pernah dikunjungi tetangga. Tetapi KTP-nya asli dia warga Dukuh," ungkap Manon.
Mbah Roisah mulai mengemis setelah bercerai dari suaminya. Dia memiki satu orang anak perempuan yang kini tinggal di Udanawu, Blitar. Tetapi sudah berpisah dengan sang putri sejak baru lahir.
"Ceritanya setelah lahiran, anaknya diserahkan kepada orang lain," imbuh Manon.
Sebelum tutup usia, Mbah Roisah sempat jatuh sakit selama seminggu terakhir. Dia mengeluh badannya lemas, lalu dipanggilkan dokter oleh cucunya. Sempat opname di rumah sakit, akhirnya Mbah Roisah disuruh rawat jalan.
"Saat hendak dibawa ke dokter yang ketiga kalinya itu, dia meninggal. Kemudian dimakamkan di Slemanan, Udanawu. Blitar," pungkas Manon.
(abq/iwd)