Kapal tanker bahan kimia terbalik di perairan Jepang. Kapal itu membawa 11 orang yang 8 di antaranya adalah WNI, 2 WN Korsel, dan 1 WN Cina.
Dari 11 awak kapal, sebanyak 8 orang dilaporkan tewas. Salah satu korban tewas diketahui adalah M Munir Agung Suhartono asal Bangkalan.
Nabila, istri korban mengaku telah menerima kabar suaminya termasuk satu di antara 8 korban tewas. Kini, Nabila tengah menanti kedatangan jenazah suaminya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Informasi terakhir sudah ditemukan dan akan dibawa pulang, rencana akan dimakamkan di Desa Mlajah, Bangkalan, Madura. Sudah dibantu oleh pihak kedutaan (KBRI) di sana juga," ujar Nabila kepada detikJatim, Kamis (21/3/2024).
Menurut Nabila, suaminya berlayar sejak awal bulan puasa. "Pamitan pergi berlayar (ke Jepang) awal puasa," kata Nabila.
Sebelumnya, delapan orang tewas setelah sebuah kapal tanker berbendera Korea Selatan (Korsel) terbalik di lautan lepas pantai Jepang pada hari Rabu (20/3). Pernyataan otoritas penjaga pantai ini merevisi pernyataan sebelumnya bahwa mereka berhasil diselamatkan.
"Mereka dipastikan meninggal di rumah sakit," kata seorang juru bicara penjaga pantai kepada kantor berita AFP, Rabu (20/3/2024). Satu orang lainnya berada dalam kondisi yang tidak mengancam jiwa, sementara dua orang lainnya masih hilang.
Kapal tanker bahan kimia itu membawa 11 orang termasuk delapan Warga Negara Indonesia (WNI), dua warga Korea Selatan dan satu warga China, kata otoritas penjaga pantai. Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai jumlah WNI yang tewas dalam insiden ini.
Penjaga pantai mengatakan kapal tanker itu membawa 980 ton asam akrilat, namun tidak ada informasi apakah senyawa tersebut bocor ke laut.
(abq/iwd)