Warga Bangkalan Jadi Korban Tewas Kapal Tanker Terbalik di Jepang

Warga Bangkalan Jadi Korban Tewas Kapal Tanker Terbalik di Jepang

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Kamis, 21 Mar 2024 16:02 WIB
A rescue operation is conducted as a South Korean tanker capsized off Shimonoseki, Yamaguchi prefecture, southwestern Japan Wednesday, March 20, 2024. The coast guard said it received a distress call from the Keoyoung Sun chemical tanker, saying that it was tilting while taking refuge near Japans Mutsure Island due to rough weather. (Kyodo News via AP)
Kapal tanker tenggelam di perairan Jepang (Foto: Kyodo News via AP)
Bangkalan -

Kapal tanker bahan kimia terbalik di perairan Jepang. Kapal itu membawa 11 orang yang 8 di antaranya adalah WNI, 2 WN Korsel, dan 1 WN Cina.

Dari 11 awak kapal, sebanyak 8 orang dilaporkan tewas. Salah satu korban tewas diketahui adalah M Munir Agung Suhartono asal Bangkalan.

Nabila, istri korban mengaku telah menerima kabar suaminya termasuk satu di antara 8 korban tewas. Kini, Nabila tengah menanti kedatangan jenazah suaminya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Informasi terakhir sudah ditemukan dan akan dibawa pulang, rencana akan dimakamkan di Desa Mlajah, Bangkalan, Madura. Sudah dibantu oleh pihak kedutaan (KBRI) di sana juga," ujar Nabila kepada detikJatim, Kamis (21/3/2024).

Menurut Nabila, suaminya berlayar sejak awal bulan puasa. "Pamitan pergi berlayar (ke Jepang) awal puasa," kata Nabila.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, delapan orang tewas setelah sebuah kapal tanker berbendera Korea Selatan (Korsel) terbalik di lautan lepas pantai Jepang pada hari Rabu (20/3). Pernyataan otoritas penjaga pantai ini merevisi pernyataan sebelumnya bahwa mereka berhasil diselamatkan.

"Mereka dipastikan meninggal di rumah sakit," kata seorang juru bicara penjaga pantai kepada kantor berita AFP, Rabu (20/3/2024). Satu orang lainnya berada dalam kondisi yang tidak mengancam jiwa, sementara dua orang lainnya masih hilang.

Kapal tanker bahan kimia itu membawa 11 orang termasuk delapan Warga Negara Indonesia (WNI), dua warga Korea Selatan dan satu warga China, kata otoritas penjaga pantai. Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai jumlah WNI yang tewas dalam insiden ini.

Penjaga pantai mengatakan kapal tanker itu membawa 980 ton asam akrilat, namun tidak ada informasi apakah senyawa tersebut bocor ke laut.




(abq/iwd)


Hide Ads