.webp)
KM Labobar tenggelam di sebelah barat laut Dermaga Keramaian, Kecamatan/Pulau Masalembu, Sumenep, hingga membuat 29 ekor sapi mati dan seorang penumpang tewas. Kecelakaan laut ini diduga karena kapal kelebihan muatan.
"Muatan kapal diduga terlalu full sehingga membuat kapal tidak mampu membawa atau juga terkena hempasan ombak sehingga karam," kata Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko, Rabu (20/12/2023).
Untuk memastikan penyebab kecelakaan laut tersebut, polisi berkoordinasi dengan pihak terkait akan melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan mendatangi lokasi kejadian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk saat ini, di lapangan masih terkendala cuaca karena dari Masalembu ke Keramian ombak cukup besar, sehingga masih harus menunggu sarana prasarana dan waktu yang tepat," paparnya.
Sebelumnya, pada Selasa (19/12) sekitar pukul 20:00 WIB, KM. Labobar membawa muatan 10 ekor sapi baru tiba di Pulau Keramian dari Pulau Masalembu. Kapal kemudian berlabuh di dermaga tradisional Desa Sudimampir.
Kemudian, sekitar pukul 23:00 WIB, KM. Labobar menambah muatan 22 ekor sapi dan 16 penumpang. Pada Rabu (20/12) dini hari, sekitar pukul 02:00 WIB, KM Labobar bergerak meninggalkan Pelabuhan Keramian.
Sekitar pukul 03:00 WIB, kapal tersebut bergerak menuju Asam-Asam, Kalsel dan sekitar 100 meter dari tempat berlabuh, KM Labobar miring kemudian tenggelam.
Akibat kejadian tersebut, KM Labobar mengalami kerusakan yang cukup parah. Selain itu sebanyak 29 ekor sapi mati dan 1 orang penumpang atas nama Arham (6) meninggal dunia.
(abq/iwd)
