Peringatan Hari Puisi Sedunia tepat tanggal 21 Maret. Peringatan Hari Puisi Sedunia untuk melestarikan puisi dan bahasa yang terancam punah. Selain itu, hari ini juga jadi momen mengenang para penyair hebat di seluruh dunia.
Di Indonesia juga memiliki tokoh puisi sejak era penjajahan kolonial Belanda hingga sekarang. Karya mereka yang berupa puisi tersebut dikenal luas masyarakat Indonesia. Para tokoh puisi yang terkenal di Indonesia beragam. Mulai dari Chairil Anwar hingga Sapardi Djoko Damono.
Keduanya memiliki kepiawaian dalam merangkai kata-kata yang mampu menyentuh perasaan para pembacanya. Namun tak hanya mereka saja yang menjadi tokoh puisi terkenal di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 10 dan penjelasan singkatnya:
1. Chairil Anwar
Chairil Anwar merupakan salah satu tokoh puisi terkenal di Indonesia. Ia merupakan anak dari pasangan Toeloes dan Saleha yang lahir pada tanggal 26 Juli 1992 di Medan, Sumatera Utara. Chairil memiliki tali persaudaraan dengan Perdana Menteri Indonesia yaitu Sutan Syahrir
Terkenalnya Chairil Anwar dalam dunia sastra bermula dari puisinya yang berjudul Nisan dimuat pada tahun 1942. Nisan merupakan karya sastra pertamanya yang terinspirasi dari pulangnya sang nenek ke pangkuan Tuhan. Chairil cukup sering mengirimkan puisi-puisinya ke majalah Panji Pustaka sejak tahun 1943. Tak selalu mulus, tulisannya kerap mendapat penolakan
Selama hidupnya, Chairil telah melahirkan 96 karya sastra, diantaranya terdapat 70 puisi. Pada tahun 1945, Chairil Anwar banyak melahirkan puisi yang menggambarkan perlawanan yang saat itu terjadi penjajahan Jepang di Indonesia. Sejak saat itu Chairil Anwar dijuluki sebagai pelopor Angkatan 45. Chairil Anwar telah meninggal pada tanggal 28 April 1949 karena penyakit TBC yang dideritanya
2. W.S Rendra
Willibrordus Surendra Broto merupakan sastrawan dan dramawan yang tersohor baik di Indonesia maupun luar negeri. Ia lahir pada tanggal 7 November 1935 di Solo. Selain itu, ia pernah mengenyam pendidikan di Universitas Gadjah Mada dan mendapatkan gelar Doctor Honoris Causa
Rendra yang biasa dipanggil dengan Mas Willy ini lebih senang mendeskripsikan dirinya sebagai penyair. Ia mulai menulis pada tahun 1950-an di majalah Kisah, Basis, Minggu Pagi, Siasat Baru, Seni, dan Konfrontasi. Beberapa karyanya yang terkenal ialah: Doa seorang Serdadu sebelum Perang, Sajak-sajak Cinta, dan Mazmur Mawar
3. Goenawan Mohamad
Goenawan Mohamad adalah salah satu tokoh puisi yang juga terkenal di Indonesia. Ia merupakan penyair kelahiran Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada tanggal 29 Juli 1941. Ketika masih kecil, Goenawan telah gemar menghadiri pembacaan puisi di RRI. Saat usianya 17 tahun, ia mulai mempelajari penulisan puisi
Goenawan Mohamad pernah menjadi Redaktur di beberapa majalah seperti Ekspress, Swasembada, dan Horison. Ia juga menjadi salah satu yang ikut mendirikan Majalah Tempo. Terlibat dalam dunia pers selama puluhan tahun, ia juga ikut melahirkan beberapa karya puisi. Karya tersebut seperti Asmaradana, Tentang Usinara, dan Perjalanan Malam
4. Joko Pinurbo
Joko Pinurbo atau yang biasa dikenal dengan Pena Jokpin merupakan salah satu tokoh puisi terkemuka di Indonesia. Joko lahir di Sukabumi pada tanggal 1 Mei 1962. Ia telah gemar mempelajari puisi ketika masih duduk di bangku SMA. Kemudian Joko melanjutkan pendidikan kuliahnya di IKIP Yogyakarta dengan mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tahun 1987
Joko Pinurbo menjabat sebagai staf pengajar di IKIP dan belajar menulis puisi sendiri. Gaya tulisannya biasanya menyentuh persoalan kehidupan sehari-sehari. Beberapa puisi yang lain juga bertemakan humor dan ironi. Beberapa puisi karyanya ialah Pacar Kecilku, Pacar Senja, dan Di bawah Kibaran Sarung
5. Sapardi Djoko Damono
Sapardi Djoko Damono adalah tokoh puisi dan pujangga yang cukup terkemuka di Indonesia. Ia lahir di Surakarta pada tanggal 20 Maret 1940. Sejak berusia muda, ia mulai melahirkan puisi dan karya sastra yang lainnya dan dikirim ke beberapa majalah.
Sapardi atau dikenal dengan inisial SDD itu mengenyam pendidikan di Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada. Ia meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020 di Tangerang karena penyakit disfungsi organ baru
Beberapa karyanya yang terkenal adalah Aku Ingin, Yang Fana adalah Waktu, dan Aku Ingin. Sapardi memiliki banyak puisi yang terkenal dan legendaris dalam berbagai dekade
6. Wiji Thukul
Wiji Widodo atau yang terkenal dengan panggilan Wiji Thukul merupakan penyair Indonesia yang lahir pada tanggal 26 Agustus 1963 di kampung Sorogenen, Solo. Wiji hanya mengenyam pendidikan sampai Sekolah Menengah Karawitan Indonesia saja. Ia mengambil jurusan tari namun tidak sampai tamat
Setelah itu pernah bekerja sebagai tukang pelitur. Saat itulah Wiji mulai dikenal sebagai penyair yang cadel karena ia sering mendeklamasikan puisinya di depan teman-temannya.
Wiji telah melahirkan banyak puisi mulai dari tema kehidupan, keluarga, kondisi Indonesia, bahkan kritikan terhadap rezim orde baru. Wiji menjadi salah satu orang yang hilang pada tahun 1998 hingga sekarang. Ia hilang dikarenakan puisinya yang terlalu tajam dan mengkritik zaman orde baru
7. Amir Hamzah
Amir Hamzah merupakan sastrawan Indonesia yang dikenal sebagai Raja Penyair Pujangga Baru. Ia lahir pada tanggal 29 Februari di Binjai, Sumatera Utara. Ia pernah mengenyam pendidikan di sekolah AMS (Aglmeene Middelbare School) Solo dengan jurusan yang diambil yakni Sastra Timur
Amir pertama kali bekerja sebagai guru di Perguruan Rakyat, Jakarta. Di sanalah ia mulai mengenal Sultan Takdir Alisjahbana, Sanusi Pane, dan Armijn Pane. Amir juga ikut serta dalam majalah Poedjangga Baroe. Karya sastra Amir Hamzah terbuat beberapa di majalah Timboel, Pandji Poestakan, dan Poedjangga Baroe
Amir Hamzah mati karena dibunuh dalam suatu peristiwa revolusi sosial. Ia mendapatkan gelar sebagai pahlawan nasional Indonesia karena jasanya dalam dunia sastra dan bahasa
8. Taufiq Ismail
Taufiq Ismail merupakan tokoh puisi Indonesia yang lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi. Ia lahir dari pasangan seorang ulama Muhammadiyah terkemuka yakni K.H Abdul Gaffar Ismail, sementara ibunya adalah Tinur Muhammad Nur. Lahir dengan latar belakang seperti itu, Taufiq dikenal sebagai penyair yang bertemakan keagamaan.
Awal mula karier Taufiq bermula dari tulisan-tulisan puisinya terkumpul dalam Tirani dan Benteng pada tahun 1966. Ia kemudian banyak melahirkan karya puisi lainnya. Diantaranya ada kumpulan Puisi-Puisi Sepi yang diterbitkan pada tahun 1970 dan Buku Tamu Musium Perjuangan pada tahun 1972
9. Sutardji Calzoum Bachri
Sutardji Calzoum Bachri. merupakan salah satu pelopor penyair angkatan 1970-an yang lahir pada tanggal 24 Juni 1941 di Rengat, Indragiri, Riau. Ia dikenal sebagai presiden penyair Indonesia
Sutardji pernah bekerja sebagai redaktur di majalah Horison dan menjadi redaktur senior pada tahun 1996. Selain itu, ia juga pernah bekerja di majalah mingguan Fokus. Pada tahun 2000-2002 ia bekerja menjadi penjaga ruang seni "Bentara" dengan menangani puisi pada harian Kompas
Puisi-puisi Sutardji dipandang para pakar sebagai karya yang membawa jiwa baru dalam dunia puisi Indonesia. Ia juga dikenal sebagai pembaca puisi yang unik dan sering tampil membaca puisi di panggung. Ia melahirkan puisi-puisi yang tidak hanya isi pikiran saja, melainkan menyangkut suasana naluri dan batin
10. Sitor Situmorang
Sitor Situmorang yang memiliki nama kecil Raja Usu itu merupakan seorang penyair yang lahir pada tanggal 2 Oktober 1924 di Sumatera Utara. Ayahnya adalah Ompu Babiat yang merupakan seorang kepala adat marga, yakni marga Situmorang. Sementara ibunya memiliki marga Simbolon
Tulisan yang dilahirkan Sitor banyak dipengaruhi oleh penyair terkenal Chairil Anwar. Sajak-sajak awalnya terkumpul dalam Surat kertas Hijau, Dalam Sajak, dan Wajah Tak Bernama. Puisinya yang cukup populer sebagai puisi paling pendek yakni "Malam Lebaran". Selain menulis sajak, ia juga menulis drama, esai, cerpen, dan menerjemahkan.
Dengan demikian, itulah 10 tokoh puisi yang terkenal di Indonesia. Selamat Hari Puisi Sedunia!
Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(hil/fat)