Balap liar menjadi fenomena kambuhan setiap Ramadan di Banyuwangi. Warga diimbau untuk waspada saat melintas di titik-titik balap liar di Banyuwangi. Di mana saja?
Titik balap liar yang sering digunakan pebalap liar adalah Jalan Ahmad Yani dan Jalan Gajah Mada. Dan di Ramadhan tahun ini, titik Balap liar tersebut meluas hingga Jalan Perkebunan Kalibendo, Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah.
Warga menyebut 'tunggu magrib sambil balapan', adalah istilah yang kerap dilontarkan oleh ratusan pemuda yang terlibat balap liar. Salah satu warga Kalibendo, Saiful Agni mengatakan aksi kebut-kebutan di jalan Perkebunan Kalibendo makin marak selama Ramadan dan semakin meresahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan menurutnya, peringatan warga dan sweeping pihak kepolisian diabaikan. Puluhan pemuda dari berbagai kecamatan sengaja datang untuk adu cepat dengan liar.
"Aksi balap liar di jalan itu masih terus ada. Kan itu membahayakan pengguna jalan lain," terang Saiful kepada detikJatim, Rabu (20/3/2024).
Sementara pegawai perkebunan Kalibendo Nasrun menjelaskan kondisi jalanan perkebunan yang sepi kemungkinan menjadi alasan jalan Perkebunan Kalibendo ini dijadikan arena balapan.
"Sudah kayak jadi kebiasaan setiap Ramadan," terangnya.
Nasrun menegaskan warga mengaku risih dengan adanya aktivitas itu. Ia berharap aparat bisa segera mengambil tindakan.
"Jalanan perkebunan ini kerap dilalui masyarakat, karena ini jalan utama menghubungkan dengan Kecamatan Licin," kata Nasrun.
(erm/iwd)