Tak ada angin tak ada hujan, tetiba akses jalan rumah milik Joko Ismoyo (65) yang berada di Kelurahan Mergosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang dibongkar tetangganya. Akibatnya, akses ini tidak bisa dilalui kendaraan motor.
Apa tujuan tetangga 'memblokir' akses jalan satu-satunya bagi Joko tersebut?
Kapolsek Lowokwaru Kompol Anton Widodo mengungkapkan duduk perkara hal ini. Anton mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait persoalan tersebut. Sebagai tindak lanjut dalam penanganan persoalan itu akan dilakukan mediasi di kantor kelurahan dalam waktu dekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah dilakukan pengecekan ke lokasi. Sebenarnya, dugaan pemicu perkara ini, karena anak-anak kos (di rumah Joko) ketika melintas tidak mematikan mesin motornya (sehingga dianggap mengganggu). Hari Rabu (20/3) kedua belah pihak akan diundang ke kantor kelurahan," kata Anton, Senin (18/3/2024).
Dari pantauan detikJatim, akses jalan itu berupa gang sempit (lompongan) di antara tembok rumah dengan panjang sekitar 7 meter dan lebar sekitar 1 meter. Di akses gang sempit tersebut terdapat 3 lubang berukuran cukup besar yang dibuat oleh tetangga di depan rumahnya pada Minggu (17/3). Informasinya lubang itu sengaja dibuat untuk memasang besi beton pondasi pagar tembok.
"Kemarin tiba-tiba tanpa pemberitahuan ada pekerja datang langsung menggali akses jalan satu satunya menuju rumah saya ini. Kata tukangnya disuruh sama tetangga saya," ujar Joko saat ditemui detikJatim di kediamannya pada Senin (18/3/2024).
Joko mengaku selama ini ia tidak memiliki permasalahan dengan tetangganya. Bahkan ketika bertemu selalu bertegur sapa. Tapi tiba-tiba saja tetangganya membangun pagar tembok di akses jalan satu-satunya menuju rumahnya. Joko pun sempat melaporkan persoalan itu ke RT/RW.
"Kemarin tahu dibongkar jalannya, saya langsung menghubungi Ketua RT dan RW. Setelah didatangi pekerjaan bangunan itu diminta berhenti. Tapi pengerjaan tetap dilanjutkan hingga tadi Senin (18/3) didatangi Lurah, Babinsa dan Bhabinkamtibmas," terangnya.
"Ketika didatangi Lurah tadi pagi juga tidak mendapatkan titik temu. Akhirnya pak Lurah memutuskan dalam waktu dekat akan dilakukan mediasi lebih lanjut di kantor Kelurahan. Selama menunggu proses mediasi, pengerjaan diharuskan berhenti," sambungnya.
Kendati demikian, Joko dan anak-anak kos yang tinggal di rumahnya mengaku terdampak karena mereka tidak bisa menggunakan sepeda motor selama beberapa waktu. Sehingga aktivitas dalam sehari-hari turut terganggu.
"Selama dua hari ini aktivitas kami terganggu. Kita tidak bisa mengakses jalan menggunakan sepeda motor. Kasihan lagi anak-anak kos ini ke kampus terpaksa harus jalan kaki karena tidak bisa menggunakan sepeda motor mereka," ungkap Joko.
Awak media mencoba untuk menemui tetangga Joko berinisial SN. Namun, yang keluar dari kediamannya seorang ibu-ibu yang tidak diketahui namanya. Dia mengatakan bahwa SN sedang tidak ada di rumah.
Ketika ditanya soal galian tersebut, perempuan tersebut mengarahkan untuk bertanya ke pihak kelurahan. "Kalau soal itu tanya saja langsung ke pihak kelurahan," singkatnya.
(hil/fat)