Ribuan siswa mulai TK hingga SMA mengikuti pondok ramadan di Kampung Coklat Kabupaten Blitar. Mereka mengikuti tadarus atau membaca Al-Qur'an dan tarawih.
Mereka dibagi beberapa ruangan berbeda, sesuai dengan jenjang pendidikan. Namun, mereka akan dijadikan satu saat salat berjamaah. Selama pondok ramadan, mereka tampak membaca Al-Qur'an dengan khusyuk.
Tak hanya itu saja, para siswa diberi materi tentang amalan ramadan. Selain itu, mereka juga diajak menonton film tentang tauladan nabi dan Rosululloh SAW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang siswa, Kesya mengaku senang dengan kegiatan membaca Al-Qur'an bersama. Dia mengikuti pondok ramadan bersama rekan satu kelasnya.
"Senang, banyak temannya. Baca Al Quran bersama - sama, dan belajar. Seru sekali," katanya saat ditemui detikJatim, Senin (18/3/2024).
Manager Penjamin Mutu Kampung Coklat, Ahmad Izzuddin menyebu program pondok ramadan baru pertama digelar tahun ini. Tujuannya sebagai sarana edukasi bagi para siswa saat ramadan.
"Kami memfasilitasi siswa dan lembaga sekolah untuk mengisi kegiatan ramadan. Salah satunya dengan pondok ramadan ini, kami menyediakan tempat, fasilitas dan juga pendamping bagi mereka," terangnya.
Dia mengaku ada beragam kegiatan yang disediakan untuk siswa saat pondok ramadan. Pihaknya menyesuaikan kegiatan seusai dengan program Kemenag RI. Termasuk mengajak anak mencintai ramadan, menjaga silaturahmi dan sebagainya.
"Yang jelas kami sesuaikan dengan program dari Kemenag, jadi kegiatan pondok ramadan tetap seru bagi siswa," jelasnya.
Hingga kini, kata Ahmad, sekitar 10 ribu peserta terdaftar kegiatan pondok ramadan. Terdiri dari siswa TK, SD, SMP dan SMA sederajat. Ribuan siswa itu dibagi sejak hari kedua puasa hingga hari ke-23 ramadan.
Menurutnya, kegiatan pondok ramadan disesuaikan dengan masing-masing lembaga sekolah. Seperti pondok ramadan dari pukul 07.00 hingga pukul 13.00 WIB (Zuhur). Ada pula yang hingga setelah sholat tarawih, hingga ada yang menginap.
"Per hari rata-rata ada sekitar 500 sampai seribu siswa. Hari ini ada sekitar seribu lebih, didampingi dengan bapak ibu guru," imbuhnya.
Ahmad mengatakan, siswa juga diperkenankan bermain di wahana yang ada di Kampung Coklat. Sehingga anak-anak tidak merasa bosan saat mengikuti pondok ramadan, dan tetap merasa nyaman beribadah bersama rekan-rekannya.
(hil/fat)