Banjir Bengawan Solo di Bojonegoro surut. Namun kini beberapa tebing sungai longsor tergerus air sungai dan sangat membahayakan permukiman warga.
Titik lokasi tanah longsor di bantaran sungai terjadi di Desa Sranak Kecamatan Trucuk, Desa Ngablak Kecamatan Dander.
Selain itu Desa Kuncen, Kecamatan Padangan longsor karena luapan air Sungai Gamongan. Di Desa Kuncen ini tebing sepanjang hampir 39 meter dengan kedalaman 9 meter longsor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalaksa BPBD Bojonegoro Laela Noer Aeny mengungkapkan, ada tiga rumah warga yakni milik Khundori, Dhokir dan Suparno, warga RT 4 RW 1 Desa Kuncen Kecamatan Padangan, terdampak.
Baca juga: Banjir di Bojonegoro Mulai Surut |
"Suparno mengungsi ke rumah anaknya, sedangkan Khundori dan Dhokir masih bertahan di rumahnya. Salah satu tembok belakang rumah sudah roboh tergerus longsor," jelas Laela Noer Aeny.
Menurutnya di Desa Sranak Kecamatan Trucuk juga terdapat beberapa rumah terancam roboh jika tebing kembali longsor. 3 Rumah itu milik Sahdi, Sunarjo, dan Joko Umbaran. Bahkan juga ada beberapa rumah warga lainnya terancam longsor karena jarak bibir sungai makin dekat.
BPBD juga telah melaporkan kajian dan assesmen. Bahkan Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto juga telah cek lokasi longsor dengan memberikan bantuan sembako.
"Pemkab Bojonegoro saat ini sedang mengkaji untuk memberikan solusi terbaik bagi warga yang rumahnya terdampak. Salah satunya untuk segera direlokasi agar tidak membahayakan para penghuni rumah tersebut," tambahnya.
Sementara Ismadi Usman, Kepala Desa Sranak Kecamatan Trucuk mengaku ada 8 rumah warga mengalami longsor dampak tergerus banjir Sungai Bengawan Solo.
"Saat ini kita menyediakan tanah bagi warga yang rumahnya terdampak longsor untuk direlokasi," tandasnya.
Pihak BPBD juga melakukan assesmen dan meneruskan hasilnya kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Sumberdaya Air (PU SDA) dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
(dpe/fat)