Mereka merupakan Penerima Manfaat Disabilitas Netra (PM Distra) di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Netra (UPT RSBN) Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur. Disabilitas netra baik putra maupun putri yang tinggal di panti ini kebanyakan berasal dari wilayah Malang maupun daerah lain di Jawa Timur.
Terlihat puluhan disabilitas netra dengan tekun memperdalam bacaan Al-Qur'an mereka, ini membuktikan bahwa kekurangan tak membatasi keinginan mereka untuk memperoleh keunggulan dalam ibadah. Dengan tekun dan penuh semangat, mereka merajut setiap ayat dengan keanggunan yang memukau.
Salah satunya Halimah. Perempuan disabilitas netra ini kerap mendapatkan juara MTQ dengan ketekunan dan dedikasinya dalam belajar Al-Qur'an. Ia menyebut meskipun menemukan beberapa kesulitan tak membuat semangatnya menurun dalam belajar Al-Qur'an.
"Mungkin ada sebagian yang kurang hafal dan kesulitan soal huruf hijaiyyah tertentu yang nggak kita ketahui," ujar Perempuan asal Tulungangung itu saat ditemui detikJatim, Jum'at (15/3/2024).
"Menurut saya dengan kita menghafal dulu titik-titik huruf hijaiyyah terus kita sering melatih kepekaan itu kita bisa mudah membaca Al-Qur'an braille," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial UPT RSBN, Anantya Wulandari, mengatakan salah satu tantangan untuk mengajarkan Al-Qur'an ini adalah peserta harus paham mengenai baca tulis braille terlebih dahulu.
"Kalau pembelajaran baca tulis braille ini kita tidak akan bisa langsung ke Al-Qur'an. Jadi mereka harus punya dasar baca tulis braille terlebih dahulu dan kita harapkan teman-teman netra sudah ada hafalan Al-Qur'an," kata Anantya kepada wartawan.
Tak hanya itu, Ia menyebut lomba PTQ ini telah menjadi kegiatan rutin yang diadakan oleh UPT RSBN untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan sumber daya para disabilitas netra khususnya di bidang seni baca Al Qur'an.
"Untuk kegiatan ini memang setiap Ramadan rutin RSBN sejak 3 tahun lalu kerjasama dengan RRI jadi ada lomba untuk tilawatil Qur'an dan setiap hari kami disini ada murottal dan kegiatan islami lainnya," terang Anantya.
"Jadi memang kita fokuskan kita ikutkan mereka ke lomba-lomba keagamaan, nah kita harapkan akan muncul Qiro'-qiro' dari teman-teman netra ini," pungkasnya.
(abq/iwd)