Banyak orang yang saat berpuasa justru mengalami kenaikan berat badan. Saat berbuka mereka kerap kalap menyantap kudapan manis hingga es yang mengandung gula tinggi.
Namun, tak sedikit orang yang menjadikan momen puasa untuk menjalankan program diet. Perlu dicatat, menjaga asupan nutrisi penting dilakukan dalam diet saat puasa. Diet bukan berarti tidak makan apapun atau mengurangi porsi makanan secara ekstrem. Lalu, bagaimana caranya?
Dokter spesialis penyakit dalam RS Ubaya, dr Heru Wijono SpPD FINASIM memiliki tips untuk pejuang diet agar tetap sehat dan badan tidak lemas saat puasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam hadis Rasulullah SAW bersabda, dekatkanlah sahur dan percepatlah berbuka (bila sudah saatnya). Karena dengan demikian, pemecahan karbohidrat, penyusunan kalori dari lemak tercapai secara optimal," kata dr Heru kepada detikJatim, Jumat (15/3/2024).
dr Heru menjelaskan, dalam ilmu gizi dikenal indeks glikemik. Yakni makanan tertentu yang mengandung kalori tinggi, tetapi kadar gula darahnya tidak begitu tinggi. Makanan ini cocok untuk yang berdiet.
Bila mengonsumsi makanan ini, kadar serat yang tinggi dapat mengakibatkan pelepasan gula darah secara perlahan. Sehingga, kadar gula darah seseorang akan lebih stabil. Salah satunya kurma.
"Kalau kita minum air bergula dengan cepat dalam waktu sekitar 40 menit sudah diserap, bila kita makan kurma, kadar gula darah bisa bertahan diserap perlahan dalam waktu 4 sampai 8 jam. Sehingga, bila saat sahur ada makanan yang mengandung serat bersama makan sahur, akan mempertahankan kadar gula darah kita lebih lama," jelasnya.
Selain itu, asam lambung terkadang menjadi momok ketika diet saat berpuasa. Ada beberapa makanan yang dapat merangsang naiknya asam lambung, seperti makanan pedas yang bisa mengiritasi lambung.
"Seperti kopi dan makanan dengan PH-nya rendah seperti asam, sebaiknya jangan berlebihan. Demikian juga makanan yang merangsang pembentukan produksi urine seperti teh dan kopi," ujarnya.
Ia mengatakan, puasa sebenarnya hanya mengubah pola makan. Dari yang biasanya pola makan pagi, siang dan malam, diubah menjadi sore saat berbuka dan pagi ketika sahur.
"Sehingga sebenarnya dengan berpuasa itu kita mengatur diet sehingga lebih disiplin," katanya.
Berpuasa sekaligus diet bisa pula dengan melakukan olahraga. Namun, dianjurkan olahraga ringan dan berulang. Bisa juga olahraga berat, tetapi ada perbandingannya.
"Setiap hari 30 menit dan dua kali seminggu olahraga yang lebih berat. Tetapi olahraga hanya satu fase dari pengaturan kalori dan nutrisi yang masuk badan kita. Sehingga harus memperhatikan gaya hidup sehat lainnya juga dalam menurunkan berat badan," tukasnya.
(hil/dte)