Mimpi Basah Saat Puasa, Bagaimana Hukumnya?

Kurma Season 2

Mimpi Basah Saat Puasa, Bagaimana Hukumnya?

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Kamis, 14 Mar 2024 16:35 WIB
Surabaya -

Ihtilam adalah bermimpi sampai keluar air mani atau mimpi basah. Situasi ini menyebabkan hadas besar yang mewajibkan umat Muslim untuk mandi wajib atau mandi besar.

Ketentuan ini merupakan syarat bagi seseorang untuk menunaikan ibadah salat. Lantas, bagaimana hukum mimpi basah ketika sedang berpuasa? Apakah hal ini membatalkan puasa?

Untuk mengetahui penjelasan tentang mimpi basah ketika puasa, simak penjelasannya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hukum Mimpi Basah Saat Puasa

Hukum mimpi basah ketika menjalankan puasa berdasarkan pada sejumlah pendapat ulama. Hukum ini salah satunya dijelaskan oleh Moh Abdul Mughis, Pengasuh Madrasah Diniyah Hidayatul Mibtadii

Menurut Moh Abdul Mughis, ketika seseorang mimpi basah secara tidak sengaja dalam keadaan berpuasa, maka puasanya masih sah.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Moh Abdul Mughis menjelaskan apabila mimpi basah terjadi pada malam hari, maka puasa tetap sah dan tidak harus meng-qada' atau mengganti pada kemudian hari. Namun, jika proses keluarnya air mani tidak melalui proses mimpi, seperti masturbasi dikarenakan syahwatnya yang besar, maka situasi ini menjadikan puasanya batal dan wajib hukumnya untuk mengganti puasa.

Moh Abdul Mughis menambahkan bahwa saat proses keluarnya mani melalui mimpi, baik mimpi dengan istrinya atau mimpi dengan orang lain, maka puasanya tetap tidak batal. Atau bahkan ketika seseorang tersebut tidur dan di dalam celananya didapati basah tanpa mimpi.

Oleh sebab itu, tidak perlu khawatir puasa batal karena mimpi basah. Setelah mengetahui mimpi basah maka langkah yang perlu dilakukan adalah mandi besar dan melanjutkan puasa.

Tata Cara Mandi Wajib untuk Mimpi Basah

Mandi wajib dikerjakan salah satunya karena keluarnya mani dari alat kelamin baik disengaja maupun tidak disengaja. Berikut ini urutan mandi besar untuk mimpi basah.

1. Membaca niat


نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: "Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari fardan lillahi ta'ala."

Artinya: "Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar sebagai kewajiban karena Allah Ta'ala."

2. Mencuci tangan sebanyak 3 kali

3. Membersihkan bagian tubuh yang kotor yakni di sekitar kemaluan

4. Mencuci kembali tangan dengan sabun jika diperlukan

5. Berwudu sesuai tata cara sebelum mengerjakan salat

6. Menyiram kepala dengan air sebanyak 3 kali sampai ke pangkal rambut

7. Menyela-nyela rambut kepala dengan jari tangan

8. Menyiram seluruh tubuh dengan air dari sisi kanan dilanjutkan sisi kiri, tahap ini sebagai tata cara akhir dalam mandi besar

Artikel ini merupakan ulasan dari Kurma (Kuliah Ramadhan). Kurma merupakan kumpulan video pendek produksi detikJatim yang tayang khusus di bulan suci Ramadan. Kurma menghadirkan pendakwah yang mengulas seputar puasa dipadu dengan video sketsa. Memasuki season 2, tahun ini Kurma memberikan sentuhan berbeda dengan mengajak kiai-kiai kampung dan menjelajahi spot ngabuburit di Jatim. Saksikan terus 30 episode Kurma hanya di detikJatim!




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads