Puasa merupakan ibadah wajib di bulan Ramadan. Umat Islam yang dengan sengaja meninggalkan puasa akan berdosa. Namun, Allah SWT memberikan keringanan bagi hamba-Nya yang sedang memiliki uzur untuk tidak berpuasa.
Keringanan yang diberikan Allah SWT ini tidak boleh dianggap remeh oleh umat Islam. Puasa yang ditinggalkan tetap harus diganti di lain hari sebagaimana dijelaskan Pengasuh Madrasah Diniyah Hidayatul Mibtadin Surabaya, Moh Abdul Mughis, S.Ag, M.Pd.I.
Meski begitu, tak jarang ada kondisi yang membuat seseorang tidak sempat mengganti utang puasa hingga Ramadan berikutnya tiba. Lalu, bagaimana hukumnya? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kurma Episode 1: Apa Hukum Puasa? |
Hukum Utang Puasa Belum Dibayar Saat Ramadan Tiba
Dalam meng-qada' puasa, ada beberapa ketentuan yang perlu dipahami. Qada' puasa wajib dilakukan sebanyak puasa yang ditinggalkan. Terlebih, ibadah ini harus dilaksanakan sebelum Ramadan selanjutnya tiba.
Meski demikian, ada situasi tertentu yang membuat seorang muslim belum sempat mengganti puasanya hingga Ramadan tahun-tahun berikutnya. Moh Abdul Mughis menjelaskan, puasa tersebut hukumnya tetap harus diganti dengan dua ketentuan berikut ini:
1. Mengganti puasa sebanyak yang ditinggalkan
Puasa yang belum di-qada' pada tahun sebelumnya tetap harus diganti. Ini dapat segera dilakukan seusai Ramadan tahun ini.
Qada' puasa dilaksanakan sebanyak puasa yang telah ditinggalkan. Apabila puasa yang ditinggalkan sebanyak 10 hari, maka wajib hukumnya untuk meng-qada' sebanyak 10 hari pula.
Baca juga: Hukum Puasa Qada Ramadan |
2. Membayar Fidyah
Selain meng-qada' puasa, membayar fidyah juga wajib dilakukan. Fidyah dibayarkan sebanyak puasa yang telah ditinggalkan. Ketentuan ini akan terus berlipat jika setiap tahunnya ada puasa yang ditinggalkan dan tidak segera untuk diqada.
Sementara mengutip dari laman Nahdlatul Ulama (NU), dua ketentuan ini sebagaimana dijelaskan oleh Syekh M Nawawi Banten.
والثاني الإفطار مع تأخير قضاء) شىء من رمضان (مع إمكانه حتى يأتي رمضان آخر) لخبر من أدرك رمضان فأفطر لمرض ثم صح ولم يقضه حتى أدركه رمضان آخر صام الذي أدركه ثم يقضي ما عليه ثم يطعم عن كل يوم مسكينا رواه الدارقطني والبيهقي فخرج بالإمكان من استمر به السفر أو المرض حتى أتى رمضان آخر أو أخر لنسيان أو جهل بحرمة التأخير. وإن كان مخالطا للعلماء لخفاء ذلك لا بالفدية فلا يعذر لجهله بها نظير من علم حرمة التنحنح وجهل البطلان به. واعلم أن الفدية تتكر بتكرر السنين وتستقر في ذمة من لزمته.
Artinya: Kedua (yang wajib qada dan fidyah) adalah ketiadaan puasa dengan menunda qada puasa Ramadhan (padahal memiliki kesempatan hingga Ramadhan berikutnya tiba. Hal itu berdasarkan hadits: "Siapa saja mengalami Ramadhan, lalu tidak berpuasa karena sakit, kemudian sehat kembali dan belum mengqadanya hingga Ramadhan selanjutnya tiba, maka ia harus menunaikan puasa Ramadhan yang sedang dijalaninya, setelah itu mengqada utang puasanya dan memberikan makan kepada seorang miskin satu hari yang ditinggalkan sebagai kaffarah" (HR Ad-Daruquthni dan Al-Baihaqi)
Di luar kategori "memiliki kesempatan" adalah orang yang senantiasa bersafari (seperti pelaut), orang sakit hingga Ramadhan berikutnya tiba, orang yang menunda karena lupa, atau orang yang tidak tahu keharaman penundaan qada. Tetapi kalau ia hidup membaur dengan ulama karena samarnya masalah itu tanpa fidyah, maka ketidaktahuannya atas keharaman penundaan qada bukan termasuk uzur. Alasan seperti ini tak bisa diterima, sama halnya dengan orang yang mengetahui keharaman berdehem (saat shalat), tetapi tidak tahu batal shalat karenanya. Asal tahu, beban fidyah itu terus muncul seiring pergantian tahun dan tetap menjadi tanggungan orang yang yang berutang, sebelum dilunasi (Syekh M Nawawi Banten, Kasyifatus Saja ala Safinatin Naja, Surabaya, Maktabah Ahmad bin Sa'ad bin Nabhan, tanpa tahun, halaman 114).
Demikianlah hukum dari utang puasa yang belum sempat terganti hingga Ramadan selanjutnya tiba. Semoga bermanfaat.
Artikel ini merupakan ulasan dari Kurma (Kuliah Ramadhan). Kurma merupakan kumpulan video pendek produksi detikJatim yang tayang khusus di bulan suci Ramadan. Kurma menghadirkan pendakwah yang mengulas seputar puasa dipadu dengan video sketsa. Memasuki season 2, tahun ini Kurma memberikan sentuhan berbeda dengan mengajak kiai-kiai kampung dan menjelajahi spot ngabuburit di Jatim. Saksikan terus 30 episode Kurma hanya di detikJatim!
(hil/dte)