Surabaya Barat Bakal Jadi Kawasan Compact City dengan Fasilitas Serba Dekat

Surabaya Barat Bakal Jadi Kawasan Compact City dengan Fasilitas Serba Dekat

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 13 Mar 2024 23:45 WIB
Irvan Wahyudrajat
Kepala Bappedalitbang Irvan Wahyudrajat (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Wali Kota Eri Cahyadi melalui Pemkot Surabaya akan mengembangkan konsep compact city di kawasan Surabaya Barat. Konsep itu menawarkan kemudahan pelayanan, fasilitas, hingga jarak fasilitas yang serba dekat.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Surabaya Irvan Wahyudradjat menjelaskan tentang konsep tersebut. Dia bahkan menyebutkan istilah 'minim bertransportasi' di Compact City.

"Karena konsep kami adalah compact city, yakni memberikan kemudahan bagi warga ketika membutuhkan apapun. Mulai dari sembako, makanan, kuliner, fasilitas olahraga, taman, dan sebagainya itu mendekatkan, 'tanpa bertransportasi'," kata Irvan, Rabu (13/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irvan menjelaskan bahwa kunci menjadi kota efisien bila jarak dan biaya yang dikeluarkan masyarakat itu minimal. Dia contohkan, saat warga ingin menikmati fasilitas ruang terbuka hijau (RTH) seperti taman atau fasilitas kesehatan Puskesmas, bisa ditempuh dengan jarak singkat dan biaya minimal.

"Rumah sakit didekatkan, seperti halnya RSUD Surabaya Timur. Puskesmas diratakan (fasilitasnya), sekolah SD, SMP juga diratakan, fasilitas olahraga diratakan, seperti lapangan tenis, futsal, dan lain sebagainya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Compact city tidak hanya dengan mendekatkan fasilitas layanan publik saja. Tetapi, pemkot juga berencana mendekatkan tempat sarana hiburan rakyat untuk warga Surabaya Barat.

Seperti wisata Romokalisari Adventure Land, Kebun Raya Mangrove dan Taman Hutan Raya (Tahura) Mangrove. Tempat-tempat wisata itu sengaja diwujudkan bukan sekadar untuk menarik wisatawan, tetapi juga sebagai tempat perputaran perekonomian warga.

Konsep compact city ini tak menutup kemungkinan akan memanfaatkan lahan atau aset pemkot di setiap wilayah kecamatan. Selain itu, juga akan dimanfaatkan aset prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) yang telah diserahkan oleh pengembang.

"Seperti pada case Romokalisari Adventure Land, Kebun Raya Mangrove, Tahura Pakal itu ternyata mampu menggerakkan ekonomi dan omzet mereka juga tinggi. Baik dari segi wisata, pengelolaan, tempat parkir, pengelolaan wahana, mereka (warga) memperoleh pekerjaan," ujarnya.

Pengembangan compact city nanti meliputi kawasan Jeruk, Bangkingan, Sumur Welut di Kecamatan Lakarsantri, Made di Kecamatan Sambikerep, dan Tengger Kandangan di Kecamatan Benowo.

Rencananya, pengembangan dimulai Agustus 2024 mendatang. Diharapkan konsep ini menjadi generator pertumbuhan wilayah dan memberikan efek berantai bagi sosial ekonomi warga Surabaya barat, sehingga ke depan bisa berkembang seiring dengan wilayah-wilayah lain di Surabaya.

"Nantinya, wisata di masing-masing wilayah itu akan dibuat secara tematik, tujuannya agar tidak bersaing," pungkasnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads