Pengakuan Nyesek Nenek Lihat Badan dan Kepala Cucunya Putus Usai Dilahirkan

Round-Up

Pengakuan Nyesek Nenek Lihat Badan dan Kepala Cucunya Putus Usai Dilahirkan

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Selasa, 12 Mar 2024 10:26 WIB
Kondisi ibu di Bangkalan yang lahirkan anak dengan kondisi kepala tertinggal di rahim
Ibu bayi masih dalam kondisi lemah (Foto file: Kamaluddin/detikJatim)
Surabaya - Bayi di Bangkalan meninggal mengenaskan usai kepalanya tertinggal di rahim sang ibu. Bayi tersebut dipaksakan lahir secara normal, padahal kondisinya sungsang.

Mukarromah (25), ibu muda warga Desa Panpajung, Modung, Bangkalan menceritakan sang bayi tewas mengenaskan. Ia tak menyangka bayi yang dia tunggu-tunggu lahir, harus meninggal dalam kondisi mengenaskan.

Bayi tersebut meninggal dunia usai kepalanya tertinggal di rahim sang ibu. Hal ini usai bidan Puskesmas Kedungdung seolah memaksakan persalinan normal, padahal sang ibu datang ke sana untuk meminta surat rujukan ke RS.

"Waktu itu datang ke bidan kampung, sama bidan kampung saya disuruh minta rujukan karena kondisi bayi sungsang dan lemah. Waktu sampai di puskesmas saya bilang mau melahirkan operasi di Bangkalan saya minta rujukan," ujarnya dalam video itu dilihat detikJatim, Minggu (10/3/2024).

Karena tak kunjung mendapatkan surat rujukan, Mukarromah kembali menanyakan kepada perawat di puskesmas itu sebab dirinya sudah khawatir dengan kondisi bayinya yang oleh bidan kampungnya disebut lemah.

"Iya bu sebentar, ibu mau diperiksa dulu. Saya mau telepon dokter Bangkalan dulu, saya mau wa," demikian kata sang perawat yang ditirukan oleh Mukarromah.

Selanjutnya, sang perawat menelepon bidan bernama Mega. Tidak berselang lama bidan tersebut datang dan menyatakan bahwa Mukarromah sudah bukaan 4, dan menyarankan agar melahirkan di puskesmas saja.

"Pas saya disuruh ngeden, belum dikasih apa-apa, belum disuntik, setelah agak lama saya dikasih suntikan pendorong, terus disuruh ngeden lagi terus saya nggak kuat, akhirnya patah badannya. Kepalanya tertinggal di dalam," ujar Mukarromah.

"Waktu itu ditarik saya nggak tahu. Soal dipotong apa nggak saya nggak tahu. Saya ngelihat bidannya pegang gunting, perut saya ditekan dan didorong. Karena saya nggak kuat, saya minta rujuk," kata Mukaromah.

Pada akhirnya Mukaromah dilarikan ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Glamour Husada, Bengloa, Tanjung Jati, Bangkalan untuk dilakukan tindakan operasi mengeluarkan kepala bayi yang tertinggal di dalam rahimnya.

Untuk mengonfirmasi kebenaran informasi itu, detikJatim menemui Faisol, paman mukarromah yang menyebutkan bahwa kejadian peristiwa itu memang terjadi pada Senin (4/3/2024) dini hari.

Faisol yang mendapatkan kabar bahwa Mukarromah mau melahirkan sudah bermaksud untuk berangkat ke Bangkalan dari rumahnya di Desa Waru, Sampang. Tapi tidak lama kemudian dia mendapatkan kabar akan dirujuk.

"Sekitar Jam 03.00 WIB kamI dikabari jika Mokarromah mau melahirkan. Tapi paginya saya ditelepon lagi jika mau dirujuk," Kata faisol kepada detikJatim, Minggu ( 10/3/2024)

Faisol mengaku terkejut saat kembali mendapat kabar bahwa bayi keponakannya itu lahir dengan kondisi kepala terputus. Dia pun bergegas ke Puskesmas Kedundung untuk mengetahui kebenarannya.

"Waktu ditelepon saya setengah nggak percaya. Tapi langsung berangkat ke rumah sakit di Kamal itu, soalnya sudah dirujuk di sana," kata Faisol.

Faisol sengaja tidak memberitahu orang tua Mukarromah soal kondisi cucunya yang lahir badannya saja. Sebab ia khawatir orangtuanya syok sebelum tiba di lokasi.

"Saya sengaja tidak memberitahu orang tua mukarromah soal kodisi cucunnya, soalnya takut terkejut," ujarnya.




(hil/fat)


Hide Ads