.webp)
Belasan rumah warga di Panarukan, Situbondo, hingga saat ini terendam banjir. Banjir diakibatkan curah hujan tinggi yang turun sejak semalam.
Salah satu penyebab banjir karena aliran sungai desa setempat tak dapat menampung hujan yang turun sejak sekitar pukul 01.00 WIB.
Kawasan Panarukan sendiri merupakan langganan banjir tiap tahun saat musim hujan. Sebab, aliran sungai memang dangkal, sehingga tak mampu menampung debit air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat curah hujan tinggi, aliran air sungai meluap ke pemukiman warga desa. Bahkan menggenangi perumahan warga hingga cukup lama.
"Sekitar 20 rumah warga yang terendam," jelas Kepala Desa Gelung, Panarukan, Hadi Baikuni, kepada sejumlah wartawan, Senin (11/3/2024).
Menurutnya, kawasan tersebut setiap tahun memang selalu jadi langganan genangan air. Terutama saat curah hujan meningkat dan turun terus-menerus.
"Intinya, warga desa siap bergotong royong untuk membantu dinas terkait jika memang akan melakukan normalisasi aliran sungai tersebut," tandas Hadi.
Salah seorang warga yang rumahnya terdampak banjir, Abdul Azis (34) membenarkan memang desanya kerap jadi langganan banjir. Pada tahun 2023 rumahnya bahkan tergenang banjir hingga 6 kali.
"Hari ini, air masuk tadi sejak pukul 06.00 WIB pagi. Gak tahu sampai jam berapa surutnya ini," ujar Azis.
Pantauan di lokasi, hingga saat ini air masih menggenangi kawasan tersebut. Ketinggian air di luar rumah sekitar 1 meter. Sementara di dalam rumah, mencapai 50 cm.
"Saking seringnya, warga sini sudah hafal. Saat curah hujan tinggi dan menerus, barang-barang langsung dinaikkan ke tempat lebih tinggi," tandas Azis.
(abq/fat)
