Sejumlah daerah di Jatim diprediksi bakal diselimuti mendung gelap hingga diguyur hujan disertai angin kencang. Khususnya, di kawasan Gunung Semeru dan sekitar Lumajang.
Data yang diperoleh detikJatim dari BMKG Juanda menyebut, kawasan pegunungan di Lumajang dan sekitarnya cenderung berawan dan hujan. Bahkan, disertai angin kencang dan petir. Sebelumnya, wilayah Semeru sempat dilanda banjir lahar dingin.
Pada kawasan Gunung Semeru dan sekitarnya, diprediksi hujan pada pagi hari. Lalu terjadi hujan disertai angin dan petir di siang hingga sore, dan mendung pada malam hingga dini hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, suhu udara mulai 15 hingga 28Β°C dengan kecepatan angin hingga 20 km/jam sejak pukul 05.43 WIB hingga 17.23 WIB.
Sementara cuaca di Gunung Bromo, pada pagi hari cerah dengan sedikit berawan, lalu diprediksi hujan pada siang ini dan berawan hingga mendung pada malam hingga dini hari.
Kemudian, suhu udara mulai 18 hingga 28Β°C dengan kecepatan angin hingga 20 km/jam sejak pukul 05.43 hingga 17.24 WIB.
Data dan informasi yang diperoleh detikJatim dari Stasiun BMKG Juanda menyebutkan, hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat bakal terjadi di Jatim. Bahkan, dalam kurun waktu sekitar 3 hari ke depan.
Selain Lumajang, cuaca ekstrem juga diprediksi terjadi hingga 3 hari ke depan pada sejumlah daerah di Jatim.
Pada Sabtu (8/7/2023) pagi, cuaca buruk terjadi di wilayah Nganjuk, Trenggalek, Tulungagung, Kabupaten Malang, Pasuruan, Jember, Bangkalan, dan Sampang. Siang-Sore hari di wilayah Kabupaten Malang, Batu, Kabupaten Probolinggo, dan Lumajang.
Lalu pada Minggu (9/7/2023), pagi hari di wilayah Kota Malang, Kabupaten Probolinggo, dan Kota Probolinggo. Siang-Sore hari di wilayah Lamongan, Bojonegoro, Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, Kota Probolinggo, Lumajang, dan Situbondo.
Sementara pada Senin (10/7/2023), pagi hari di wilayah Batu. Siang-Sore hari di wilayah Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Batu, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo dan Situbondo.
Sebelumnya, Kepala Stasiun BMKG Juanda Taufiq Hermawan memprakirakan, hujan disertai angin kencang dan petir terjadi Jatim dalam 3 hari ke depan. Meskipun hanya berlangsung sesaat.
Menurutnya, hujan saat kemarau di Jatim disebabkan pola angin yang cenderung mengarah ke tenggara. Sehingga, meski musim kemarau, namun pola angin dominan dari arah Timur hingga Tenggara, serta adanya gangguan pada atmosfer, juga disebut menjadi penyebab peningkatan potensi terjadinya cuaca ekstrem.
Hal ini membuat beberapa wilayah di Jawa Timur masih ada yang dilanda hujan dan angin kencang.
"Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan aktifnya Gangguan atmosfer MJO (Madden Julian Oscilation), Gelombang atmosfer Ekuatorial Kelvin, dan Gelombang atmosfer Ekuatorial Rossby," ujarnya.
Taufiq menegaskan, hal tersebut mengakibatkan potensi peningkatan pertumbuhan awan Cumulonimbus. Sehingga, dapat memicu terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang sesaat.
(hil/fat)