Hujan yang mengguyur selama beberapa jam di wilayah Situbondo menyebabkan sejumlah kawasan banjir. Akibatnya, ratusan rumah warga juga terendam banjir.
Data sementara dihimpun dari BPBD Situbondo, banjir terjadi di beberapa kecamatan seperti di bagian barat Situbondo. Di antaranya Kecamatan Kendit, Besuki, Banyuglugur, serta Suboh.
Sedangkan rumah yang terendam banjir rinciannya yakni Kecamatan Kendit 220 unit rumah, Besuki 337 rumah, Banyuglugur 69 rumah, dan 28 rumah. Sementara ketinggian air bervariasi antara 40 - 70 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Situbondo, Gatot Trikorawan membenarkan banjir yang merendam ratusan rumah warga tersebut. Ia mengaku saat ini pihaknya tengah berada di lokasi memantau langsung.
"Ini saya sedang di lapangan melakukan pendataan," kata Gatot Trikorawan saat dikonfirmasi detikJatim, Rabu (1/3/2023).
Gatot menjabarkan selain melakukan pendataan, pihaknya juga melakukan asesmen. Ia menyebut rumah paling banyak yang terendam banjir di kawasan Besuki.
"Paling banyak di Besuki, 300-an rumah tergenang. Lantas Kedit, tepatnya Desa Klatakan sekitar 200-an rumah," imbuh Gatot Trikorawan.
Menurutnya, banjir yang disebabkan tinggi dan lamanya curah hujan pada Selasa (28/2) malam. Meski demikian, tak ada laporan korban jiwa.
Akibat genangan banjir tersebut, sejumlah perabot dan perlengkapan rumah tangga warga banyak yang terendam air. Warga pun kini menyelamatkan sejumlah perabot yang masih bisa diselamatkan.
Dari informasi yang dihimpun detikJatim, banjir juga merendam Desa Klatakan dan kawasan wisata Kampung Blekok, Situbondo. Banjir disebabkan aliran air dari bagian hulu meluber hingga ke pemukiman warga.
Di obyek wisata yang baru saja diresmikan Menparekraf Sandiaga Uno beberapa saat lalu ini ketinggian air mencapai sekitar 60-70 cm. Sejumlah fasilitas umum rusak, kendati tak parah.
(abq/fat)