Umat Hindu Desa Sumberejo, Kecamatan Sempu Banyuwangi melaksanakan rangkaian Nyepi dengan khidmat. Suasana lengang tampak di desa setempat tesebut.
Selama menjalani ibadah Nyepi, warga di desa setempat sebelumnya menjalani upacara Melasti dan Tawur Agung. Di Desa Sumberejo tercatat ada 250 warga yang memeluk agama Hindu.
Mereka selama ini hidup berdampingan dengan umat Muslim. Meski begitu, toleransi tampak dalam kehidupan warga. Ini terlihat saat Nyepi, suasana desa tampak lengang dari aktivitas sehari-hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tutup Saat Nyepi, Pelabuhan Ketapang Lengang |
Tak satupun warga yang terlihat lalu lalang. Sedangkan pengeras suara dari rumah ibadah umat Muslim juga sengaja tidak dibunyikan. Ini untuk menghormati ibadah umat Hindu yang sedang melaksanakan Nyepi.
Kevin Ardana Oso, ketua panitia hari raya Nyepi Pura Ngestidharma Sumberejo - Sempu mengungkapkan tolerannsi yang dilaksanakan di Desa Sumberejo semakin terasa. Pasalnya, Nyepi berbarengan dengan awal bulan Ramadan.
"Ini khan berbarengan juga dengan ibadah puasa umat Muslim. Jadi, harapan kami memang pengeras suara di masjid itu tidak terlalu deras sampai ibadah Nyepi kami usai pada Selasa subuh," kata Kevin, Senin (11/3/2024).
Nyepi tahun ini mengusung tema Sat Cit Ananda untuk Indonesia Jaya yang diharapkan bisa membawa kesejahteraan bagi negara dan seluruh warganya.
"Harapannya tentu tahun ini Indonesia makin jaya dan sejahtera, seperti tema umum yang diangkat tahun ini. Semoga kesejahteraannya juga merata," kata Kevin.
Sebelum menjalani ibadah Tapa Brata Nyepi, seluruh umat Hindu di Dusun Sumberejo menggelar upacara Tawur Agung dengan mengarak ogoh-ogoh berkeliling desa. Selain membuat suasana desa lebih meriah, arak-arakan ogoh-ogoh juga menjadi hiburan tersendiri bagi warga desa yang dapat meningkatkan kerukunan antarumat.
(abq/fat)