Umat Islam harus membaca niat sebelum puasa Ramadan (Ramadhan). Niat puasa Ramadan bahasa Arab dan artinya perlu diketahui sebelum bulan puasa datang. Lalu, kapan waktu terbaik membaca niat puasa Ramadan?
Pada bulan suci Ramadan, muslim akan berpuasa selama sebulan penuh. Puasa adalah menahan diri dari makan, minum, atau segala hal yang membatalkannya. Ada niat yang harus dibaca sebelum menjalankan ibadah puasa.
Niat secara istilah syar'i berarti tekad dalam mengerjakan suatu ibadah dengan ikhlas karena Allah SWT. Muslim wajib membaca niat puasa karena merupakan salah satu rukun puasa Ramadan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Doa Niat Puasa Ramadan
Niat puasa Ramadan terbagi menjadi dua, yakni niat puasa Ramadan sebulan penuh dan niat puasa Ramadan harian. Berikut doa untuk masing-masing niat puasa sesuai waktu membacanya.
1. Niat Puasa Ramadan Harian
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adā'i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanati lillāhi ta'ālā
Artinya: Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta'ala
2. Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh
نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma jami'i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta'ala.
Artinya: Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti pendapat Imam Malik, wajib karena Allah Ta'ala. (Shafira Amalia, ed: Nashih)
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Ramadan dan Artinya |
Kapan Niat Puasa Ramadan Dibaca?
Niat menjadi salah satu rukun puasa yang wajib dilaksanakan. Seseorang harus membaca niat puasa Ramadan pada malam hari sebelum fajar terbit.
Dikutip dari laman resmi MUI, niat puasa juga harus dilaksanakan setiap hari pada malam Ramadan. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan Syakh Sulaiman Al-Bujairimi dalam karyanya, Hasyiyatul Iqna.
ويشترط لفرض الصوم من رمضان أو غيره كقضاء أو نذر التبييت وهو إيقاع النية ليلا لقوله صلى الله عليه وسلم: من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له. ولا بد من التبييت لكل يوم لظاهر الخبر
Artinya: Disyaratkan berniat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW, 'Siapa yang tidak berniat di malam hari sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.' Karenanya, harus niat puasa di setiap hari (bulan Ramadan) jika melihat redaksi zahir hadits. (Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna', juz 2)
Menurut Mazhab Syafii, umat Islam harus membiasakan diri membaca niat puasa pada setiap malam bulan Ramadan. Niat puasa dapat dibaca setelah salat tarawih atau ketika makan sahur.
Sementara menurut Mazhab Malik, kita cukup berniat puasa untuk sebulan penuh. Niat tersebut dapat dibaca pada malam pertama Ramadan. Sehingga tidak perlu membaca atau memperbarui niat setiap harinya.
Hal tersebut dikarenakan puasa Ramadan juga merupakan satu kesatuan ibadah. Sebagai bentuk kehati-hatian jika kita ketiduran atau lupa, maka boleh mengikuti pendapat Imam Malik berniat puasa untuk sebulan penuh.
Niat Dibaca Lisan atau Dalam Hati?
Dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU) Online, beberapa sumber menjelaskan bahwa membaca niat puasa Ramadan harus dalam hati. Membacanya dengan lisan adalah sunah. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut.
فإن نوى بقلبه دون لسانه أجزاه
Artinya: Sesungguhnya niat dengan hati tanpa lisan sudah cukup. (Imam Nawawi, Al-Majmu', Daarul 'Âlimil Kutub, halaman 23)
Adapun kutipan hadis tersebut senada dengan penjelasan sebelumnya, yakni sebagai berikut.
النيات با لقلب ولا يشترط التلفظ بها بل يندب
Artinya: Niat itu dengan hati, dan tidak disyaratkan mengucapkannya. Tetapi mengucapkan niat itu disunahkan. (Sayid Bakri, I'anatu Thalibin, Surabaya, Hidayah, halaman 221)
Jadi, membaca niat puasa Ramadan secara lisan adalah sunah. Sementara membacanya dalam hati juga sudah cukup dan sah untuk niat puasa. Hal tersebut dikarenakan membaca niat adalah tujuan menuntun hati dalam niat lewat ucapan.
Demikianlah niat puasa Ramadan yang bisa dibaca. Selamat berpuasa.
Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)