Semaraknya Pawai Ogoh-ogoh Jelang Nyepi di Blitar

Semaraknya Pawai Ogoh-ogoh Jelang Nyepi di Blitar

Fima Purwanti - detikJatim
Minggu, 10 Mar 2024 14:24 WIB
Pawai ogoh-ogoh menjelang Nyepi di Wlingi, Blitar.
Pawai ogoh-ogoh menjelang Nyepi di Wlingi, Blitar (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar -

Ribuan umat Hindu di Blitar menggelar pawai ogoh-ogoh serangkaian acara perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1946. Puluhan ogoh-ogoh berukuran besar itu diarak mengelilingi rute yang dimulai dari kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.

Ketua Panitia Pawai Ogoh-ogoh Blitar Setiyoko mengatakan pawai ogoh-ogoh digelar sehari sebelum perayaan Hari Raya Nyepi. Tujuannya untuk membersihkan diri maupun lingkungan dari unsur-unsur negatif.

"Ini (pawai ogoh-ogoh) agenda rutin setiap tahun menjelang Hari Raya Nyepi. Jadi setelah melasti, kami menggelar pawai ogoh-ogoh untuk membersihkan diri dan lingkungan dari hal negatif," terangnya kepada detikJatim, Minggu (10/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Setiyoko, pawai ogoh-ogoh dilakukan sebagai bentuk pengusiran bala atau roh jahat. Selain itu, juga untuk menyucikan lingkungan dari malapetaka, sehingga perayaan Nyepi berjalan aman dan tenteram.

"Pawai ogoh-ogoh ini digambarkan sebagai cara untuk mengusir roh jahat, dan untuk menyucikan lingkungan maupun kehidupan kita," terangnya.

ADVERTISEMENT
Pawai ogoh-ogoh di Blitar.Pawai ogoh-ogoh di Blitar. Foto: Fima Purwanti/detikJatim

Ada sekitar 50 ogoh-ogoh buatan masing-masing pura di Blitar yang diikutsertakan dalam pawai tersebut. Bentuk dan ukuran ogoh-ogoh juga bervariasi.

Puluhan ogoh-ogoh tersebut diarak mengelilingi rute yang sudah disiapkan sepanjang 4 kilometer. Setelah diarak, ogoh-ogoh tersebut dibakar.

"Setelah diarak, ogoh-ogoh akan dibawa pulang ke pura masing-masing untuk dibakar, sebagai simbol menghilangkan sifat buruk atau negatif dari ogoh-ogoh tersebut," jelas Setiyoko.




(irb/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads