Pohon tumbang di kawasan SIER Rungkut Industri Surabaya memakan korban jiwa. Peneliti senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS, Dr Ir Amien Widodo MSi memberikan tanggapannya.
Sebelumnya diberitakan, insiden pohon tumbang tersebut menimpa ibu dan anak yang sedang mengendarai sepeda motor. Warga Kutisari, SAI (20) tewas dalam peristiwa itu saat berboncengan dengan ibunya, LK (47).
Hujan sering kali diikuti dengan angin kencang atau puting beliung. Tak jarang angin kencang itu menyebabkan robohnya pohon, papan reklame, baliho, antena, rumah-rumah, dan bangunan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat sejumlah insiden yang telah terjadi di sepanjang musim hujan ini, Prof Amien mengimbau aksi pencegahan dan pengurangan risiko.
"Perubahan iklim menyebabkan cuaca semakin ekstrem dan semakin banyak terjadi. Ini berarti angin puting beliung akan banyak terjadi dan kekuatannya semakin besar atau ekstrem. Waktunya aksi pencegahan dan atau pengurangan risiko," ujar dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tersebut kepada detikJatim, Minggu (10/3/2024).
Ia juga berpendapat tidak semua pohon dan bangunan roboh disebabkan oleh angin kencang. "Kalau kita amati dengan seksama maka tidak semua bangunan roboh/rusak karena angin ini, hanya beberapa saja, dengan kata lain ada masalah 'internal' dengan bangunan/pohon yang roboh tersebut," lanjut peneliti senior tersebut.
Amien menjelaskan pohon yang ditanam di sejumlah lokasi seperti taman, kantor, sekolah, dan lain sebagainya sengaja ditanam. Oleh karena itu, posisinya sangat berdekatan dengan aktivitas manusia, sehingga pohon tersebut perlu diberi perhatian lebih.
"Oleh karena posisinya berdekatan dengan manusia dan aktivitasnya, maka pohon itu diberlakukan seperti bangunan. Tapi kalau pohon itu ada di hutan atau di gunung yang tidak ada aktivitas manusianya dibiarkan saja," sambung Amien.
Penyebab Tumbangnya Pohon Menurut Prof Amien:
- Usia pohon yang sudah terlalu tua, hingga tidak tumbuh lagi.
- Bagian tengah pohon yang sudah keropos, dimakan rayap, dan batangnya mulai mengering.
- Memiliki kanopi yang terlalu lebar.
- Ditanam dengan metode setek, bukan dari bibit, sehingga tidak ada akar tunggang.
- Tingkat kelunakan tanah yang tinggi.
- Akar tumbuh ke samping, bukan ke bawah, karena air tanah yang dangkal dan asin.
Ia juga mengimbau masyarakat yang berada di sekitar pohon untuk turut serta mengamati dan melaporkan ke pihak berwenang apabila menemukan kriteria tersebut.
Selain pohon, Amien juga meminta pihak yang bertanggung jawab terhadap bangunan seperti papan reklame, baliho, antena telekomunikasi dan lain sejenisnya, untuk memeriksa kelayakan masing-masing bangunannya.
Amien menambahkan, hasil pemeriksaan itu kemudian diverifikasi oleh pihak yang berwenang. Hal itu bertujuan untuk memeriksa kelayakan bangunan tersebut, dan apabila sudah tidak layak, segera dirobohkan dan diganti yang baru.
Menurutnya, terdapat kriteria minimal yang bisa digunakan untuk memeriksa bangunan tersebut, yaitu:
- Memeriksa usia bangunan
- Memeriksa tingkat pengeroposan akibat korosi
- Memeriksa mur dan baut (ada yang kendur atau tidak)
- Memeriksa sambungan (ada yang putus atau tidak)
Amien meminta pihak berwenang untuk segera merobohkan pohon dan bangunan yang memiliki kriteria tersebut sebelum dirobohkan oleh angin tanpa arah.
"Jangan biarkan angin merobohkan tanpa arah dan membahayakan manusia di sekitarnya," tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh Albert Benjamin Febrian Purba, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sun/iwd)