Sambut Ramadan, Khofifah: Momentum Tingkatkan Ibadah-Kesalehan Sosial

Faiq Azmi - detikJatim
Minggu, 10 Mar 2024 05:00 WIB
Khofifah Indar Parawansa (Foto: Dok. Istimewa)
Surabaya -

Gubernur Jatim 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh masyarakat bersuka cita menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1445 H. Menurutnya, bulan Ramadan bukan hanya sekedar mengendalikan waktu makan dan minum.

Lebih dari itu bulan yang lebih baik dari seribu bulan ini adalah momen yang sangat baik untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ibadah umat Islam dan meningkatkan kesalehan sosial.

"Alhamdulillah, kita segera bertemu kembali dengan bulan suci Ramadan 1445 H. Bulan istimewa, yaitu bulan Ramadan dimana umat Islam dianjurkan untuk menebar kebaikan karena bulan puasa adalah syahrur rahmah," kata Khofifah, Sabtu (9/3/2024).

"Secara hakikat puasa Ramadan tak hanya soal pengendalian waktu makan dan minum, atau menghindari larang sebagaimana dalam fiqih puasa. Lebih dari itu, Ramadan erat hubungannya dengan peningkatan bathiniah, kesalehan sosial dimana kita harus lebih santun, lebih cinta kepada fuqoro dan masakin," imbuhnya.

Ketua Umum PP Muslimat NU ini menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya di bulan Ramadan meningkatkan amalan di bulan suci ini dengan memberi teladan untuk berbagi kepada sesama. Baik dalam bentuk zakat, infaq shadaqoh dan waqaf serta kebaikan lainnya.

Sedangkan di Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam hal zakat dan waqaf. Menurut catatan Baznas potensi zakat di Indonesia tahun 2022 sekitar Rp 327 triliun. Dan Jawa Timur yang memiliki 36 juta penduduk beragama Islam memiliki potensi zakat Rp 36 triliun.

"Menurut data Baznas dari sebanyak potensi itu rata rata per tahun tergali sekitar 10 persen. Indonesia kembali menjadi negara paling dermawan di dunia pada 2023," tegasnya.

Berdasarkan World Giving Index (WGI) yang dirilis Charities Aid Foundation (CAF), Indonesia berada di posisi pertama dengan skor 68 poin. Hal itu membuat Indonesia menjadi negara paling dermawan selama enam tahun berturut-turut.

Hasil penelitian CAF menunjukkan lebih dari 8 (delapan) dari 10 orang Indonesia menyumbangkan uang pada tahun ini, sementara tingkat kerelawanan di Indonesia tiga kali lipat lebih besar dari rata-rata tingkat kerelawanan dunia. Dengan puasa, maka diharapkan maka tingkat kesalehan sosial lebih ditingkatkan.

"Dalam beberapa kitab fiqih, dikenal bahwa salah satu nama yang lekat dengan bulan Ramadan adalah syahrul Jud, yaitu bulan memberi. Selain itu juga dikenal sebagai syahrul muwassah yaitu bulan bermurah tangan dan bulan memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan," urainya.

Dalam sebuah Al Qur'an surat Al Hadid ayat 18 dikatakan bahwa 'Sesungguhnya orang orang yang bersedekah, baik laki laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakannya kepada mereka, dan bagi mereka pahala yang mulia.

Melalui bulan puasa, dikatakan penerima Honorary Award for Global Peace and Women Empowerment atau Perdamaian Gobal dan Pemberdayaan Perempuan dari Minhaj-Ul-Quran International ini, Allah SWT memberi kesempatan kaum muslimin untuk meningkatkan solidaritas sosial, memberikan bantuan kepada mereka yang lebih membutuhkan secara sukarela dilandasi oleh rasa kemanusiaan dengan tanpa pamrih dengan pahala yang berlipat ganda.




(abq/iwd)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork