Dahsyatnya Letusan Gunung Kelud, Hujan Abu Sampai Bandung

Jatim Flashback

Dahsyatnya Letusan Gunung Kelud, Hujan Abu Sampai Bandung

Auliyau Rohman - detikJatim
Sabtu, 09 Mar 2024 12:32 WIB
Fenomena cahaya letusan gunung kelud
Fenomena cahaya letusan Gunung Kelud/Foto: Alif Ahmad for detikcom
Surabaya -

Sepuluh tahun lalu atau tepatnya 13 Februari 2014, Gunung Kelud meletus dengan dahsyat. Letusan yang terjadi pada malam hari itu mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan ratusan ribu orang mengungsi. Tidak hanya itu, peristiwa tersebut juga melumpuhkan sejumlah kota di Jawa.

Berdasarkan arsip detikcom, letusan Gunung Kelud saat itu terjadi sekitar pukul 22.50 WIB. Gunung yang terletak di perbatasan Blitar-Kediri ini mengeluarkan semburan asap dan material vulkanik yang mencapai ketinggian 3.000 meter.

Saat meletus, beberapa daerah di sekitar gunung juga dilanda hujan kerikil. Selain itu, letusan Gunung Kelud juga berdampak pada wilayah di Jawa Timur hingga Jawa Tengah dan Yogyakarta. Di mana abu dari Gunung Kelud menyebar hingga ke beberapa wilayah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibat hujan abu dan debu vulkanik, jarak pandang masyarakat juga terganggu. Saat itu, jarak pandang di jalan raya hanya 50-100 meter, bahkan kadang hanya 10 meter. Suasana pagi hingga siang hari tampak gelap. Bahkan, hujan abu juga sampai dirasakan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang berjarak 700 kilometer dari Gunung Kelud.

Wilayah Jogja diselimuti abu letusan Gunung Kelud, 14 Februari 2014.Wilayah Jogja diselimuti abu letusan Gunung Kelud, 14 Februari 2014/ Foto: dok. BPBD DIY

Selain melumpuhkan sejumlah kota di Jawa, letusan Gunung Kelud juga menutup 7 bandara. Tujuh bandara yang ditutup adalah Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Abdulrachman Saleh Malang, Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Tunggul Wulung Cilacap dan Bandara Husein Sastranegara Bandung.

ADVERTISEMENT

Penutupan 7 bandara ini dilakukan selama dua hari. Penutupan ini karena faktor keamanan, mengingat jarak pandang di udara sangat pendek.

Tercatat, ada empat orang meninggal dunia saat Gunung Kelud meletus 10 tahun silam. Selain itu, ratusan ribu jiwa juga sempat mengungsi.

Fenomena cahaya juga sempat terekam saat Gunung Kelud meletus. Momen fenomena cahaya itu diabadikan oleh seorang warga yang tinggal di Desa Kotes, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Namanya Alif Ahmad. Tempat tinggal Alif berjarak sekitar 30 km dari Gunung Kelud.

Saat itu Alif tiba-tiba terjaga tengah malam. Suara gemuruh kencang Gunung Kelud membangunkannya.

Letusan pertama kali terdengar mulai pukul 22.50 WIB. Setelah itu, suara gemuruh dan petir bergantian terdengar hingga 3 jam berikutnya.

Tanpa pikir panjang Alif keluar dari rumah dan mengabadikan letusan dan cahaya itu lewat kameranya. Lava pijar berwarna merah menyala juga terlihat dari desa Alif.

"Suara gemuruhnya sangat kencang sekali dibarengi petir," kata Alif pada 14 Februari 2014.

Menurut Alif, suara gemuruh dan petir terdengar sejak pukul 23.30 WIB hingga 02.00 WIB. Hujan kerikil sempat terasa menimpa kediaman Arif dan keluarganya.

"Kalau gempa nggak terasa," ungkapnya.

Pada April 2022, petugas Pos Pengamatan Gunung Kelud PVMBG Budi Priyanto mengungkap kondisi gunung yang mengalami perubahan warna, bualan air, serta gas yang keluar dari kawah. Namun, Budi mengatakan kondisi ini wajar terjadi pada setiap gunung berapi.

"Itu benar, perubahan warnanya dan adanya bualan serta gas yang keluar dari kawah. Dan hal itu wajar terjadi di setiap kondisi gunung berapi," kata Budi.

Perubahan warna air danau kawah itu terjadi karena beberapa faktor. "Perubahan warna air itu juga bisa disebabkan dari mana kita melihat kondisi gunung itu misalnya dari bagian mana, karena bisa juga dari Anda yang satu dari yang lain itu berbeda, terus juga bisa dipengaruhi oleh refleksi dari matahari," imbuh Budi.


Jatim Flashback adalah rubrik spesial detikJatim yang mengulas peristiwa-peristiwa di Jawa Timur serta menjadi perhatian besar pada masa lalu. Jatim Flashback diharapkan bisa memutar kembali memori pembaca setia detikJatim. Jatim Flashback tayang setiap hari Sabtu. Ingin mencari artikel-artikel lain di rubrik Jatim Flashback? Klik di sini.




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads