Perum Bulog Tulungagung menindak mitra penyalur beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang menjual di atas harga eceran tertinggi (HET). Bulog langsung memutus kerja sama penyaluran beras.
Pimpinan Perum Bulog Cabang Tulungagung David Donny Kurniawan mengatakan sesuai dengan penugasan pemerintah beras SPHP dilepas ke pedagang dengan harga Rp 9.950/kilogram. Sedangkan pedagang dapat menjual maksimal Rp 10.900/kilogram.
"Mitra dapat jual ke masyarakat tetapi tidak boleh melebihi HET-nya itu Rp 10.900/kilogram," kata David, Jumat (8/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beras SPHP yang dikemas 5 kilogram hanya bisa dijual ke masyarakat maksimal Rp 54.500. Ketentuan itu wajib dipatuhi oleh seluruh toko yang bermitra dengan Bulog, jika melakukan pelanggaran dengan menjual di atas HET maka akan dilakukan pemutusan kerja sama.
"Sudah ada yang diputus kerja samanya, di Tulungagung ada satu, kami blacklist," ujarnya.
Pihaknya berharap masyarakat turut berpartisipasi melakukan pengawasan terhadap penjualan beras SPHP di pasaran. Jika ditemukan pelanggaran pihaknya mengimbau masyarakat segera melaporkan.
![]() |
David menambahkan beras penugasan tersebut sengaja digelontorkan ke masyarakat untuk menjaga stabilitas harga beras agar tidak terjadi lonjakan yang terlampau tinggi.
"Sesuai dengan pantauan kami per minggu ini terjadi penurunan sekitar Rp 1000/kilogram," jelasnya.
Pihaknya menyebut penurunan itu merupakan salah satu dampak dari upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga beras, melalui SPHP maupun bantuan pangan. Rencananya, pihak Bulog akan terus melakukan pengendalian harga, melalui operasi pasar hingga menjelang lebaran.
Dalam inspeksi mendadak yang dilakukan Bulog bersama Satgas Pangan Tulungagung di sejumlah pasar tradisional, pasokan beras SPHP telah dijual sesuai ketentuan.
Kasatreskrim Polres Tulungagung AKP Mohammad Nur memastikan pasokan komoditas beras ke masyarakat di sejumlah pasar dan gudang Bulog terpantau aman dan tidak sampai mengalami kelangkaan.
"Untuk beras malah turun harga, sedangkan kebutuhan lain terpantau stabil, kalaupun ada kenaikan masih wajar," kata M Nur.
Sementara itu disinggung terkait gelontoran beras bantuan pangan, Pimpinan Bulog Cabang Tulungagung David Donny Kurniawan menjelaskan, hingga saat ini masih terus digelar. Setiap bulan pihaknya menyiapkan 2.856 ton untuk empat kabupaten kota, meliputi Tulungagung, Trenggalek, Kabupaten Blitar dan Kota Blitar.
"Kami menjalankan penugasan dari pemerintah kami menyalurkan beras bantuan pangan yang disalurkan gratis kepada penerima bantuan pangan sebesar 10 kilogram dan kami lakukan dari bulan Januari 2024 hingga Juni," kata David.
(dpe/iwd)