Warga Probolinggo Minta Beras SPHP Digelontor Agar Harga Kembali Stabil

Warga Probolinggo Minta Beras SPHP Digelontor Agar Harga Kembali Stabil

M Rofiq - detikJatim
Sabtu, 02 Mar 2024 02:00 WIB
Proses penggilingan beras di Probolinggo.
Proses penggilingan beras di Probolinggo. (Foto: M Rofiq/detikJatim)
Probolinggo -

Dalam beberapa pekan terakhir warga Probolinggo dihadapkan dengan lonjakan harga beras. Terutama untuk beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Kini, jelang Bulan Puasa Ramadan, harga beras di pasar tradisional mulai turun.

Menyikapi penurunan harga beras SPHP, warga berharap Bulog Cabang Probolinggo turut campur tangan dengan menggelontorkan beras SPHP secara masif dan merata kepada seluruh distributor di wilayah Probolinggo.

"Kami merasa lega melihat harga beras SPHP mulai turun sedikit demi sedikit di pasar. Namun, kami berharap agar Bulog memastikan pasokan beras SPHP mencukupi di seluruh wilayah Probolinggo," kata Nur Halimah, Ibu Rumah Tangga (IRT) asal Kecamatan Kraksaan, Jumat (30/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara salah satu Distributor Beras Probolinggo, Prabowo mengatakan bahwa harga beras mulai berangsur turun. Salah satunya seperti harga premium, yang mana dalam sepekan terakhir sudah turun di harga Rp 13.900 dari harga awal Rp 15.500.

"Ada beberapa faktor yang membuat harga beras saat ini turun, salah satunya mulainya musim panen para petani meskipun panen masal diperkirakan terjadi di bulan April sampai Mei. Kalau pasokan beras sendiri dijamin aman sampai hari raya," ujar Prabowo.

ADVERTISEMENT

Menanggapi harapan ini Wakil Pimpinan Bulog Cabang Probolinggo Yoga Prastadji mengatakan jika pihaknya sudah melakukan pendistribusian SPHP yang dilakukan sejak Januari 2024. Pendistribusian itu dilakukan memang untuk menstabilkan harga beras medium di pasaran.

"Sejak Januari, setiap harinya itu kami gelontorkan 150-200 ton ke daerah-daerah. Jumlah itu untuk 3 wilayah, yaitu Kabupaten Probolinggo dan Kota Probolinggo, serta Kabupaten Lumajang. Program ini akan berlangsung sampai akhir tahun atau sampai Desember 2024," kata Yoga.

Tercatat, lanjut Yoga, pihak Bulog sudah sekitar 4.100 ton beras SPHP yang tersalurkan baik itu disalurkan atau didistribusikan kepada distributor maupun pengecer.

"Kami juga bekerja sama dengan kios yang ada di pasar maupun pedesaan. Dan untuk saat ini stok masih aman, ada di sekitar 5.900 ton. Kami juga wanti-wanti agar tidak menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET)" pungkasnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads