Data Terkini Kasus DBD di Jombang, 146 Orang Terjangkit-9 Meninggal

Data Terkini Kasus DBD di Jombang, 146 Orang Terjangkit-9 Meninggal

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Jumat, 08 Mar 2024 18:00 WIB
Macro of mosquito (Aedes aegypti) sucking blood close up on the human skin. Mosquito is carrier of Malaria; Encephalitis; Dengue and Zika virus
Ilustrasi nyamuk (Foto: Getty Images/iStockphoto/PongMoji)
Jombang -

Demam berdarah dengue (DBD) menjangkiti 146 orang di Jombang sejak Januari 2024. Dari jumlah itu, 9 orang meninggal dunia karena virus dengue. Hampir semua korban meninggal berusia anak.

Plt Kadinkes Jombang Syaiful Anwar mengatakan, sejak awal Januari sampai 6 Maret, warga yang terjangkit DBD mencapai 146 orang. Menurutnya, serangan virus dengue di Kota Santri menunjukkan tren menurun.

"Tren kasusnya menurun, malah 3 hari kemarin tidak ada kasus baru," terangnya kepada wartawan, Jumat (8/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syaiful juga bersyukur tidak ada lagi pasien positif DBD yang meninggal dunia. Korban meninggal terakhir kali anak berusia 3 tahun asal Kecamatan Gudo. Pasien meninggal saat dirawat di RSUD Jombang pada Jumat (1/3).

Bahkan satu hari sebelumnya, Kamis (29/2), 3 pasien anak meninggal dunia saat dirawat di RSUD Jombang. Yaitu anak berusia 7 tahun, 3 tahun dan 15 tahun. Ketiganya dirujuk ke rumah sakit pelat merah itu dalam kondisi dengue shock syndrome (DSS).

ADVERTISEMENT

Sehingga total korban meninggal akibat DBD, lanjut Syaiful, tetap 9 orang. Terdiri dari 8 pasien anak dan 1 dewasa. Semuanya meninggal di RSUD Jombang pada hari keenam fase DBD ketika kondisi mereka sudah DSS.

"Korban meninggal tetap 9 orang. Alhamdulillah sudah tidak ada lagi," jelasnya.

Sedangkan pasien DBD yang masih dirawat berjumlah 28 orang. Dari jumlah itu, 6 pasien dirawat di RSUD Ploso, Jombang. Terdiri dari 4 pasien anak dan 2 dewasa.

"Ada 6 pasien, dewasa 2, 4 Anak-anak. Tidak ada pasien di ICU," ungkap Direktur RSUD Ploso dr Hendri Marzuki.

Sedangkan 22 pasien DBD dirawat di RSUD Jombang. Terdiri dari 19 pasien anak dan 3 dewasa. 15 pasien anak saat ini dirawat di ruangan Srikandi, sedangkan 4 pasien anak dirawat di PICU atau ICU untuk anak-anak.

"Trennya menurun, semoga terus menurun ya," tandasnya.




(dpe/fat)


Hide Ads