Pelayanan Puskesmas Arosbaya, Bangkalan dikeluhkan warga karena menolak menangani pasien berobat. Keluarga pasien pun mengeluh.
Adalah Rifki Arifudin, keluarga pasien yang mengeluhkan layanan Puskesmas Arosbaya. Rifki menuturkan petugas puskesmas sempat menolak menangani bayinya saat berobat.
Rifki menyebut kejadian itu berawal saat istrinya membawa bayinya yang sakit untuk berobat ke puskesmas pada pukul 02.30 WIB. Namun saat sudah di puskesman, keluarganya ditolak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sampai di sana ditolak alasannya kamarnya penuh. Bahkan saya minta agar anak saya diperiksa dulu, awalnya mereka mengiyakan tapi setelah itu bilang gak bisa," terang Rifki, Jumat (8/3/2024).
Setelah tak ditangani, keluarga Rifki kemudian disarankan ke puskesmas lain. Karena hal ini lah Rifki mengaku kecewa dengan Puskesmas Arosbaya.
Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan Nur Hotibah mengatakan permasalahan di Puskesmas Arosbaya disebabkan miskomunikasi dua belah pihak. Ia juga menepis pasien tak ditangani.
"Pasien mendapatkan pemeriksaan dengan diagnosa panas dan demam," ungkap Hotibah.
Dari hasil diagnosa itu, petugas Puskesmas kemudian merujuk keluarga Rifki ke puskesmas lain. Dari sini lah kemudian ada miskomunikasi sehingga keluarga pasien kecewa.
"Setelah pemeriksaan lalu disampaikan tempatnya penuh. Petugas juga menyampaikan jika pasien akan dirujuk ke puskesmas sebelah namun mungkin penyampaiannya kurang bagus sehingga terjadi miskomunikasi," imbuhnya.
Ia juga mengingatkan pada semua puskesmas agar melayani pasien dengan maksimal. Tak hanya itu layanan juga harus mengedepankan Standar Operasional Prosedur (SOP) pemeriksaan sesuai indikasi gejala klinis pasien.
"Saya sudah sampaikan ke seluruh puskesmas jika memang penuh, pasien harus tetap mendapatkan pemeriksaan dan jika kondisinya memang sore atau malam, pasien bisa dicarikan tempat seperti di KIA sambil lalu komunikasi ke puskesmas sebelah agar bisa mendapatkan kamar," jelasnya.
Hotibah mengaku akan berencana menemui keluarga Rifki. Tujuannya agar permasalahan yang ada tidak berlarut-larut dan tak terulang lagi di puskesmas lainnya.
"Ya kami akan komunikasi dengan keluarga pasien dan kami berkomitmen akan meningkatkan pelayanan agar hal seperti ini tidak terjadi di puskesmas manapun di Bangkalan," tandas Hotibah.
(abq/iwd)