Gaya Bupati Ipuk Pesta Piala Adipura, Tasyakuran Bareng Pahlawan Kebersihan

Gaya Bupati Ipuk Pesta Piala Adipura, Tasyakuran Bareng Pahlawan Kebersihan

Eka Rimawati - detikJatim
Jumat, 08 Mar 2024 15:45 WIB
Gaya Bupati Ipuk Pesta Piala Adipura, Tasyakuran Bareng Pahlawan Kebersihan
Bupati Ipuk rayakan mendapat piala adipura/Foto: Istimewa (Dok Pemkab Banyuwangi)
Banyuwangi -

Pesapon, adalah julukan bagi Pahlawan kebersihan di Banyuwangi atau tukang sapu. Keberhasilan Banyuwangi meraih piala Adipura tidak luput dari peran dan kerja keras para Peaspon.

Untuk merayakan kemenangan tersebut, ratusan pesapon berkumpul di Pendopo Sabha Swagata Blambangan untuk menggelar syukuran bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Itulah gaya Ipuk berpesta merayakan penghargaan yang menjadi perlambang supremasi kebersihan kota dan lingkungan hidup tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penghargaan ini sejatinya bukan untuk saya atau para pejabat ini, tapi ini untuk bapak ibu sekalian yang telah berjibaku setiap waktu mengatasi persampahan di Banyuwangi," ungkap Ipuk di hadapan ratusan pesapon, Jumat (8/3/2024).

Menurut Ipuk, para pesapon menjadi garda terdepan penanganan sampah. Sehingga problematika sampah bisa terurai.

ADVERTISEMENT

"Terima kasih atas dedikasi bapak/ibu semua. Mari kita terus kampanyekan gaya hidup bersih, tidak buang sampah sembarangan. Sehingga beban kerja bapak/ ibu sekalian bisa berkurang," harap Ipuk.

Lebih jauh Ipuk menjelaskan tata kelola persampahan di Banyuwangi. Tak semata hanya sebatas ditingkatkan jumlah juru bersih saja. Namun, dirancang pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.

"Saat ini, penilaian Adipura tak sebatas pada kebersihan secara kasat mata saja. Tapi, bagaimana tata kelolanya, upaya untuk menguranginya, hingga keterlibatan masyarakat," paparnya.

Tahun 2023, angka pengurangan sampah di Bumi Blambangan mencapai 92,260.89 ton/tahun atau sekitar 30.22 persen.

"Sementara ini, baru ada 19 TPS3R (Tempat Pengumpulan Sampah Reuse, Reduce, Recycle) yang ada di Banyuwangi. Ini ke depannya akan terus ditingkatkan," tambah Ipuk.

Berkat pengelolaan TPS3R, Banyuwangi juga mendapat Plakat Adipura. Plakat ini diberikan atas pengelolaan TPS3R Tembokrejo, Muncar. TPS3R ini mampu mengelola sampah sebanyak 12-25 ton/hari dengan hanya menyisakan residu ke TPA hanya 2 ton/hari.

"TPS3R ini juga membuka lapangan pekerjaan baru. Tak kurang dari 40 pekerja yang terlibat di bawah pengelolaan BUMDESMA," ungkap Ipuk.

Sementara para pesapon turut berbangga atas raihan tersebut. Mereka merasa kerja kerasnya tiap hari mendapatkan apresiasi. "Saya bangga Banyuwangi bisa kembali meraih Adipura. Tidak sia-sia kita nyapu tiap hari," ungkap salah satu pesapon, Saiful, yang bertugas di sekitar lampu merah Lateng.

Hal yang sama juga diungkapkan Naimah. Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan. "Jangan buang sampah sembarangan," pintanya.




(erm/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads