"Tadi dini hari jebolnya. Semalam hujan jadi mungkin karena tekanan air yang masuk ke waduk cukup deras. Kurang lebih 25 meter yang jebol. Untuk tinggi plengsengan sekitar 8 meter," kata Kades Prangi, Amega Maha Putra kepada detikJatim, Rabu (6/3/2024).
Kades Prangi juga menuturkan bahwa sedikitnya ada 5 hektare sawah milik warganya dan 15 hektare sawah di Desa Tebon yang tergenang dan rusak akibat luapan air waduk yang jebol.
"Di Prangi sendiri ada 5 hektare sawah yang tergenang dan di Desa Tebon sekitar 15 hektare. Air mengakibatkan tanaman padi yang siap panen seminggu lagi roboh," kata Amega.
![]() |
Hingga sore ini masih dilakukan perbaikan tanggul di Waduk Prangi oleh sejumlah OPD terkait. Sejumlah OPD yang terlibat di antaranya BPBD, Dinas SDA, serta Muspika Padangan.
"Saat ini masih perbaikan oleh Dinas SDA. BPBD tadi juga sudah berada di lokasi akan memberi bantuan untuk warga yang sawahnya terdampak," kata Amega.
Jebolnya Waduk Prangi ini juga dibenarkan oleh Kalaksa BPBD Bojonegoro, Laela Nor Aeny.
"Kami sudah lakukan asesmen di 2 desa terdampak. Kami juga ikut mendampingi Dinas PU Bina Marga dan SDA untuk ikut melakukan perbaikan di lokasi waduk yang jebol," ujar Laela.
Untuk mempercepat proses perbaikan, saat ini dikerahkan alat berat supaya penambalan waduk yang jebol segera teratasi sehingga dampak bagi sawah warga tidak bertambah luas.
(dpe/fat)