Partai Gerindra menorehkan catatan positif untuk Pileg 2024. Perolehan kursi Gerindra di tingkat DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, dan DPR RI dari Jatim mengalami kenaikan.
Untuk kursi DPRD kabupaten/kota, kursi Gerindra di Pileg 2019 sebanyak 189 kursi. Sementara di Pileg 2024 ini, kursi Gerindra di DPRD kabupaten/kota naik menjadi 218 kursi.
Sedangkan di tingkatan provinsi, di bawah komando Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad, perolehan kursi Gerindra naik 40 persen. Pada Pileg 2019 lalu, Gerindra memperoleh 15 kursi DPRD Jatim. Lalu di Pileg 2024 ini, kursi Gerindra diprediksi naik menjadi 21 di DPRD Jatim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tingkatan DPR RI di Jatim, kursi Gerindra pada Pileg 2019 lalu sebanyak 11. Kini, naik 2 kursi di Pileg 2024 menjadi 13 kursi DPRD Jatim.
Pengamat Politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Agus M Fauzi menyebut, kenaikan kursi Gerindra disebabkan sejumlah faktor, salah satunya coattail effect atau efek ekor jas dari pencapresan Prabowo Subianto.
"Tentu faktor utamanya ialah pencapresan dari Prabowo Subianto yang memberi efek ekor jas ke Gerindra juga, termasuk di Jawa Timur," kata Agus saat dikonfirmasi detikJatim, Rabu (6/3/2024).
Agus menyebut faktor lain yang membuat elektoral Gerindra bisa naik tajam di Jatim ialah faktor kepemimpinan Anwar Sadad.
"Sebab, jika kita melihat elektoral secara nasional, kenaikannya tidak signifikan sebenarnya untuk Gerindra. Namun justru di level provinsi Jatim kenaikannya cukup signifikan ya," katanya.
"Saya lihat Anwar Sadad merupakan ketua partai yang punya totalitas sangat baik di Pilpres dan Pileg 2024 ini. Meski, saya lihat Anwar Sadad sangat fokus di pilpresnya dengan mengantar kemenangan Prabowo di angka hampir 65 persen di Jatim," tambahnya.
Menurut Agus, manuver-manuver Gus Sadad selama memimpin Gerindra di Jatim selama lebih dari 3 tahun membuahkan hasil.
"Termasuk salah satu ketua partai yang punya gerakan dan kegiatan di semua elemen masyarakat, mulai masuk kampus hingga pesantren. Apalagi dengan latar belakang Gus Sadad ini Nahdliyin dan asli Sidogiri," ujarnya.
Agus juga menyebut, Gus Sadad mempunyai leadership yang kuat di tengah sejumlah faksi yang ada di tubuh Gerindra Jatim.
Dirinya mengungkap, di bawah kepemimpinan Gus Sadad, Gerindra menjadi partai yang cukup kuat di kelompok masyarakat Nahdliyin.
"Keberadaan Gus Sadad memberi efek luar biasa, sebagai anak muda Nahdliyin, Sidogiri. Meski PKB juga totalitas di Nahdliyin, termasuk PDIP juga berusaha mengambil ceruk itu, tapi hadirnya Gus Sadad bisa meyakinkan para warga Nahdliyin bahwa Gerindra ini ada di kelompok itu," ujarnya.
"Selama ini kita tahu Gerindra kuatnya di kelompok petani, nelayan. Tapi hari ini Gerindra sangat kuat di kelompok Nahdliyin, termasuk di kalangan kelompok pemilih rasional," lanjutnya.
Menurut Agus, sosok Gus Sadad juga menjadi ketua partai di Koalisi Indonesia Maju yang cukup baik dalam menjaga komunikasi dengan partai pengusung lainnya.
"Gus Sadad juga menjaga hubungan sangat baik dengan partai pengusung lainnya. Merangkul semua tanpa membedakan. Ini yang membuat Koalisi Indonesia Maju di Jatim bisa berjalan dengan baik," tandasnya.
(hil/dte)