Banjir Rendam 4 Kelurahan di Kota Mojokerto, 4.500 Warga Terdampak

Banjir Rendam 4 Kelurahan di Kota Mojokerto, 4.500 Warga Terdampak

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Rabu, 06 Mar 2024 16:41 WIB
Banjir di Kota Mojokerto berdampak pada 4.500 KK
Banjir di Kota Mojokerto berdampak pada 4.500 KK (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Banjir melanda 4 kelurahan di 3 kecamatan wilayah Kota Mojokerto hari ini. Jumlah warga terdampak mencapai 4.506 jiwa. Pemerintah pun mendirikan dapur umum dan posko kesehatan di 3 titik untuk membantu para korban.

Data yang dirilis Pemkot Mojokerto per pukul 10.00 WIB, banjir melanda 7 lingkungan sekaligus. Yaitu Lingkungan Kedungturi setinggi 30 cm, Gununganyar 30 cm, serta Kuti 10 cm. Ketiga lingkungan tersebut terletak di Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari.

Kemudian, di Lingkungan Kuwung setinggi 30-40 cm, Meri Dukuhan 40 cm, serta Perumahan Griya Permata Meri (GPM) setinggi 40-50 cm. Ketiga lingkungan tersebut berada di Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan di Kecamatan Prajurit Kulon, banjir melanda 2 kelurahan. Yaitu Lingkungan Perumdam, Kelurahan Surodinawan setinggi 30-40 cm, serta di Lingkungan Perumdam, Kelurahan Blooto setinggi 30-40 cm.

"Diperkirakan 4.506 warga yang terdampak," terang Sekda Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo kepada wartawan ketika meninjau banjir di Perumahan GPM, Rabu (6/3/2024).

ADVERTISEMENT

Untuk menangani banjir ini, lanjut Gaguk, Pemkot Mojokerto mendirikan posko penanganan banjir dan posko kesehatan di 3 lokasi. Yaitu di kantor Kelurahan Gunung Gedangan, rumah dinas Camat Prajurit Kulon, serta di balai Lingkungan Tropodo.

Tidak hanya itu, dapur umum juga didirikan Dinsos Kota Mojokerto bersama PMI di balai RW Tropodo, Kelurahan Meri. Dapur umum ini untuk menyuplai nasi bungkus kepada para korban banjir.

"Petugas kesehatan siaga penuh melayani pemeriksaan kesehatan, memberikan obat-obatan dan edukasi masyarakat untuk antisipasi penyakit diare dan leptospirosis," jelasnya.

Sejauh ini, mayoritas masyarakat yang rumahnya terendam banjir memilih tidak mengungsi. Pemerintah bersama relawan, TNI dan Polri mengevakuasi warga yang kondisinya sakit dari kepungan banjir. Evakuasi menggunakan perahu karet.

"Camat dan lurah akan memantau warganya. Jika perlu diungsikan, kami lakukan. Ada beberapa yang butuh penanganan medis karena stroke, sesak kami evakuasi ke rumah sakit," ujar Gaguk.

Bantuan juga datang dari Dinsos Jatim berupa nasi bungkus untuk para korban banjir. Sedangkan BPBD Jatim, kata Gaguk, akan membantu pompa air.

"Upaya kami yang paling segera memompa air. Akan dibantu pompa besar dari BPBD Jatim yang difokuskan di perumahan GPM," tandasnya.




(hil/fat)


Hide Ads